Berita Jabar, galuh.id – Gubernur Jabar Ridwan Kamil telah melakukan klarifikasi kepada penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Jakarta Selatan atas acara Habib Rizieq di Bogor.
Klarifikasi tersebut terkait dugaan adanya pelanggaran protokol kesehatan (prokes) kerumunan massa Habib Rizieq yang menuai sorotan di Megamendung, Kabupaten Bogor.
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil melakukan klarifikasi ke penyidik Bareskrim Polri selama kurang lebih tujuh jam.
”Penyidik memberikan pertanyaan seputar aturan penyelenggaraan kegiatan selama pandemi Covid-19,” kata Kang Emil, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat (20/11/2020).
Kepada penyidik, ia sampaikan bahwa di Jabar aturan penyelenggaraan kegiatan itu berdasarkan kebijakan bupati/wali kota masing-masing karena merupakan daerah otonom.
Selaku pimpinan, ia pun meminta minta maaf atas kesalahannya. Namun secara teknis, tidak semua urusan dan tanggung jawab perizinan kegiatan ada di Gubernur, jelas Emil.
Ia menuturkan perizinan acara itu hanya sebatas penyelenggaraan salat Jumat bersama serta peletakan batu pertama. Pihak TNI pun telah meminta kepada panitia agar mencegah adanya kerumunan.
”Tapi pada saat hari H ada euforia dari masyarakat yang tidak dapat dicegah,” tutur Emil.
Acara Habib Rizieq di Bogor Menuai Sorotan, 5 Orang Positif Covid-19
Ia menegaskan, pemerintah provinsi Jawa Barat pun telah melakukan swab test kepada 400 massa di Megamendung saat itu. Hasilnya, sebanyak 5 orang positif Covid-19.
Hasil dari pengetesan itu menunjukan bahwa kerumunan massa berpotensi menjadi sarana penyebaran Covid-19.
“Kesimpulannya, kerumuman itu membahayakan. Buktinya 5 dari ratusan yang kita periksa lewat swab antigen menunjukan bahwa mereka positif Covid-19,” ungkapnya.
Selain itu, ada juga sejumlah konsekuensi lain dari acara yang menghadirkan ratusan orang tersebut.
Salah satunya adalah pencopotanan jabatan Kapolda Jabar dan pemanggilan para kepala daerah, termasuk Gubernur Jabar oleh Bareskrim Polri.
Secara moril, ia sangat meyakini bahwa semua keputusan dan dinamika yang ada di Jawa Barat adalah tanggung jawab dirinya sebagai gubernur.
”Sehingga dalam kapasitas itu. Apa yang terjadi, positif dan negatif menjadi tanggung jawab saya,” ucap Emil.
Kepala Biro Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar mendampingi Ridwan Kamil saat melakukan kalrifikasi kepada penyidik Bareskrim Polri. (GaluhID/Evi)