Ayah Kawin meninggal dunia di Thailand, sedangkan dirinya sedang bersama tim Gajah Perang di Singapura.
Hal tersebut tentunya membuat Kawin tak bisa pulang ke Thailand untuk menemui sang Ayah untuk yang terakhir kalinya.
Oleh karena itu,Polking pun memilih memberikan Kawin sedikit hiburan dan kesempatan memberi penghormatan kepada mendiang ayahnya dengan memainkannya di laga final.
“Sebelumnya, bukan karena saya tidak menghormati Indonesia, tetapi sebagai bentuk hiburan bagi Kawin. Karena semua orang tahu ayahnya baru saja meninggal,” kata Polking usai pertandingan.
Bagi Kawin, laga melawan Indonesia ini menjadi penampilan pertamanya di Piala AFF 2020. Ia harus rela menjadi kiper ketiga setelah Chatchai Budprom dan Siwarak.
Kawin harus rela menjadi kiper ketiga karena sepanjang tahun 2021, ia jarang bermain bersama klubnya di Belgia, OH Leuven.
Padahal kiper berusia 31 tahun itu, sebelum-sebelumnya merupakan langganan kiper utama Thailand. (GaluhID/Dhi)