Akan tetapi menurut Rini, mengatasi soal limbah pabrik tahu tempe di Banjarsari tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan.
Karena mereka beralasan tidak memiliki kemampuan untuk membuat IPAL yang sistemnya pabrikasi yang membutuhkan biaya besar.
“Untuk mengatasi masalah tersebut, kami beri solusi sementara yaitu membuat bak terbuka atau kolam yang nantinya limbahnya buang kesitu,” terangnya.
“Kemudian limbah yang sudah dibuang ke bak atau kolam diberi bakteri pengurai untuk menghilangkan bau tak sedap,” tambahnya. (GaluhID/Uus)
Editor : Evi