Galuh.id– Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra, memberikan isyarat masih ogah melepaskan pemainnya ke Timnas Indonesia U-23, meskipun regulasi yang mewajibkan penurunan pemain U-23 di Liga 1 2023/2024 telah dihapus.
Sebelumnya PSSI telah menyetujui permintaan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi terkait penghapusan aturan yang memaksa klub untuk menurunkan pemain U-23 sebagai starter minimal 45 menit.
Perubahan regulasi ini sudah mulai berlaku sejak 1 Maret 2024 hingga akhir musim.
Dengan demikian, PSSI berharap klub dapat memberikan dukungan maksimal kepada Timnas Indonesia U-23.
Terutama setelah kewajiban menggunakan pemain U-23 tidak lagi berlaku.
Borneo FC Tetap Ogah Melepas Pemainnya Setelah PSSI Hapus Aturan Pemain U-23
Namun, Borneo FC dengan tegas menyatakan tidak akan mengubah keputusannya terkait melepas pemainnya ke Timnas Indonesia U-23.
“Pieter Huistra menegaskan bahwa tidak akan melepaskan pemain ke Timnas U-23,” tulis laporan resmi Borneo FC.
Menurut Pieter Huistra, ia akan tetap memainkan pemain yang tampil baik, tanpa memandang usia pemain di bawah U-23.
Baginya, keputusan tentang siapa yang harus turun bermain tidak terkait dengan usia pemain, tetapi lebih terkait dengan performa dan kualitas.
Lantas sang pelatih menyinggung pemain muda seperti Fajar yang tengah tampil apik di Borneo FC.
“Fajar adalah pemain starter yang sangat bagus. Ia adalah bek kanan yang hebat dan akan tetap bermain, apakah ada aturan ini atau tidak. Saya tidak melihat usia saat menentukan pemain, tetapi saya fokus pada pemain yang tepat di posisinya,” ungkap Huistra.
Baca juga: Trio Liga Belgia Bakal Telat Gabung TC Timnas Indonesia
Namun demikian Pieter Huistra mengungkap kehati-hatiannya terhadap perubahan aturan di tengah musim.
“Saya berusaha untuk berbicara dengan tepat secara politis. Tetapi saya ingin menyampaikan pendapat saya. Kami harus berhati-hati dengan perubahan aturan di tengah musim. Itulah yang ingin saya sampaikan,” tambah Huistra.
Pieter Huistra juga menunjukkan ia tidak akan melepaskan pemain U-23-nya ke Timnas Indonesia U-23 untuk mengikuti Piala Asia U-23 2024.
Baginya, hanya agenda FIFA yang dapat memaksa klub untuk melepaskan pemain mereka untuk mewakili negara.
“Bagi kami, yang terpenting dalam sepakbola adalah Liga 1. Saya rasa kami harus menjaganya. Hal terpenting dalam setiap negara adalah liga sepakbola profesional tertinggi. Jika tidak ada dalam kalender FIFA, pemain dapat bermain di liga,” tandas Huistra. (GaluhID/Dianti)