“Kalau kita kuat dan paham di wawasan kebangsaan, Insyallah kita akan kuat dan terhindar dari paham radikalisme,” katanya.
Wiji menjelaskan di era serba teknologi ini, pendidikan wawasan kebangsaan sangat penting digelorakan.
Tentunya jangan sampai kaum milenial terjebak dalam arus pemahaman yang diluar ideologi Pancasila.
“Kemarin kita juga sudah melaksanakan pendidikan wawasan kebangsaan terhadap mahasiswa di Universitas Galuh,” katanya.
Wiji berharap nilai-nilai Pancasila selalu ada dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini meskipun saat ini teknologi sudah maju berkembang, namun nilai-nilai luhur itu harus tetap dijaga.
“Seperti kaum perempuan GOW, mereka telah mengaktualisasikan wawasan kebangsaan di dalam kehidupan sehari-hari,” lanjutnya.
“Mereka aktif dalam gotong royong, sosial dan juga mendidik anak dengan baik,” pungkasnya. (GaluhID/Toni)