Bagaimana tidak, dengan gelar tadi malam sang der Räumdeuter berhasil menyamai rekor seniornya di Timnas Jerman, Bastian Schweinsteiger. Mereka sama-sama menjadi pemain Jerman peraih trofi terbanyak yaitu 26 tropi.
Bayern Munchen jura tak hanya memberi kesan untuk tim. Namun memberi anugerah penting bagi Thomas Muller.
Pada level klub, Thomas Muller merengkuh 9 trofi Bundesliga Jerman, 6 DFB-Pokal, 2 Liga Champions, 2 Piala Super Eropa, dan masih banyak lagi. Selain itu, bersama Timnas ia juga menjadi juara Piala Dunia 2014.
Dalam hal ini sudah tentu Thomas Muller punya peluang lebih untuk melampui Bastian Schweinsteiger yang sudah mengumumkan pensiun dari dunia sepak bola pada tahun lalu di klub Amerika Chicago Fire.
Pada Oktober nanti Bayern Munchen akan berhadapan dengan Borussia Dortmund dalam ajang DFL Super Cup di Allianz. Jika mampu menundukan Dortmund, berarti Thomas Muller berhak memantapkan dirinya sebagai pesepakbola asal Jerman tersukses sepanjang masa.
Namun sebelum itu Bayern Munchen harus bekerja keras. Pasalnya, ia akan menghadapi hadangan dari Hoffenheim di pekan kedua ajang Bundes Liga yang kemarin menang dalam lawannya ke markas F.C Koln.
Batu Sandungan Bayern Munchen
Hoffenheim bisa saja menjadi batu sandungan. Laga itu bisa saja memecah fokus Bayern Munchen dalam menghadapi laga DFL Super Cup melawan The Borussian.
Layak dinantikan apakah Thomas Muller bisa mengukir tinta emas dalam sejarah sepak bola Jerman. Ia harus berjuang lebih keras untuk mengantarkan kembali Bayern Munchen Juara.
Apakah ia mampu menyejajarkan didirnya dengan nama-nama mentereng lain seperti Miroslav Klose, Lothar Matthaus, Franz Beckenbauer, atau Gerd Muller.
Kita tunggu saja di lapangan hijau, aksi halte die Stimmung aufrecht Thomas Muller. Kita tunggu kerja kerasnya mengantarkan kembali Bayern Munchen juara. (GaluhID/Muroseva)