Menuruh Ade, belasan pelajar ini melakukan aksi nekatnya dengan menggunakan pisau kater dan pecahan beling.
“Terus pengakuan mereka katanya melakukan di sekolah,” ujarnya.
Pihak sekolah pun saat ini sudah melakukan upaya agar fenomena sayat tangan pengaruh konten Medsos itu tak terjadi lagi.
Adapun upayanya yaitu dengan memanggil masing-masing orang tua untuk melakukan pengawasan agar hal ini tidak kembali terjadi.
“Kami juga memberi himbauan kepada anak-anak lain supaya tidak melakukan hal yang sama,” pungkasnya. (GaluhID/Diana)
Editor : Evi