Lanjutnya, bendungan ini menerapkan teknologi canggih, untuk buka tutup pintu air sudah menggunakan sensor.
Jika hal buruk terjadi, cukup dengan menekan tombol dari kantor saja, dan untuk pergerakan air dari bendungan sampai Kota Banjar sekitar 2 jam.
Lebih lanjut, ia menjelaskan potensi ancaman bencana serta langkah-langkah yang harus masyarakat ambil dalam menghadapi situasi darurat tersebut.
Lewat sosialisasi inilah nantinya masyarakat akan paham apa yang harus mereka lakukan sehingga tidak terjadi kepanikan.
Kegiatan ini juga sekaligus bentuk upaya untuk mengantisipasi terjadinya gangguan atau bencana yang timbul setelah nanti Bendungan Leuwikeris beroperasi.
Sosialisasi tanggap bencana ini sangat perlu agar dapat memberikan kenyamanan kepada masyarakat khususnya warga Kota Banjar. (GaluhID/Joe)
Editor : Evi