Oleh karena itu, Yahya pun menginisiasi pembentukan kembali PPSI di Kabupaten Ciamis.
Ia mengatakan, ratusan paguron (perguruan) pencak silat dahulu membentuk PPSI di Ciamis.
“Saat ini kita telah mendata 38 paguron asli Ciamis yang dulunya memprakarsai PPSI,” ucapnya.
Dalam visi organisasi, yahya menyebut bahwa PPSI dibentuk bukan hanya melestarikan pencak silat.
Namun juga pendidikan bagi penerus bangsa untuk menghadapi ancaman zaman.
“Selain membentuk karakter bangsa melalui pencak silat, kita juga ingin menjaga nilai-nilai yang terkikis oleh zaman yang serba digital,” jelasnya.
Selain itu Yahya menuturkan hadirnya PPSI di Ciamis bukan untuk menyaingi organisasi silat lainnya.
Karena menurutnya, PPSI juga lebih berfokus dalam melestarikan tradisi pencak silat tradisional yang merujuk SK Kemendikbud.
PPSI ada sebagai upaya mempertahankan tradisi budaya pencak silat di berbagai paguron asli Ciamis.
“Kita ingin menggaungkan bahwa PPSI didirikan oleh Galuh. Kalau orang Galuh tidak bisa mencak, bukan orang Galuh,” pungkasnya. (GaluhID/Evi)