Berita Ciamis, galuh.id – Universitas Galuh (Unigal) Kabupaten Ciamis memiliki cara tersendiri untuk menanggapi kemunculan kerajaan-kerajaan baru yang menjadi isu akhir-akhir ini.
Kabar mengenai kerajaan-kerajaan baru yang tidak jelas latar belakang sejarahnya dikhawatirkan seperti paham radikalisme yang berpotensi mengganggu keutuhan berbangsa dan bernegara.
Sebagai upaya menanggapi hal tersebut, baru-baru ini Unigal membuka mata kuliah Kagaluhan. Salah satunya terlihat dari rangkaian acara Pekan Kagaluhan, di Aula Unigal, Senin (27/1/2020).
Dalam rangkaian acara terlihat mahasiswa dari berbagai fakultas unjuk gigi menampilkan kreasi kesenian. Seperti tarian dan kerajinan serta menulis aksara sunda bertemakan Galuh dan Sunda.
Sementara itu Rektor Universitas Galuh, Yat Rospia Brata, mengatakan, karena nama Unigal sarat dengan nama daerah Ciamis, mata kuliah ini untuk mengenalkan kembali sejarah nenek moyang agar mahasiswa tahu apa itu Galuh.
Ia menuturkan, mata kuliah Kagaluhan berlaku bagi mahasiswa S1 dan S2 yang dilaksanakan hanya 1 semester. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa akan menerima penjelasan terkait filosofi dari sejarah Galuh tersebut.
Megenai mata kuliah Kagaluhan, Yat menjelaskan, lebih cenderung membahas tentang filosofi seni dan budaya Galuh.
Ia menegaskan bahwa yang dapat diambil dari Kerajaan Galuh bukan berarti harus seperti zaman kerajaan. Tetapi mengambil hal positif tentang nilai-nilai Galuh.
Menurutnya, banyak hal yang dapat diambil dari nilai-nilai Galuh untuk menjalani kehidupan. Termasuk dalam tata negara hingga menjaga alam.
“Mengingat Kerajaan Galuh merupakan sebuah kerajaan besar. Tidak ada salahnya mengingat dalam rangka romantisme sejarah,” jelasnya.
Kendati demikian, dengan mata kuliah Kagaluhan, Yat berharap mahasiswa dapat memahami filosofi dari leluhur Galuh terdahulu.
“Generasi milenial jangan melupakan masa lalu. Adanya hari ini atas jasa orang pada masa lalu,” ucapnya.
Menurutnya, cara Unigal Ciamis dalam menangkal paham radikalisme atau paham-paham yang tidak jelas saat ini bisa dengan mengenalkan sejarah leluhurnya. (GaluhID/Maulana)