Berita Ciamis, galuh.id – Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mendatangi pasar ternak yang biasa memperjualbelikan kambing dan domba di Kecamatan Banjarsari, Selasa (31/3/2020).
Tujuan kedatangan Dinas Peternakan dan Perikanan tersebut untuj menyosialisasikan serta memberikan imbauan kepada para pedagang kambing dan domba perihal penutupan sementara pasar ternak hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan.
Kepala Seksi Kesehatan hewan dan ikan Kabupaten Ciamis, drh. Yanti Herayani mengatakan penutupan sementara pasar ternak ini sebagai upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona Covid-19.
“Penutupan sementara pasar ternak bukan hanya di wilayah Banjarsari saja, tetapi semua yang ada di Kabupaten Ciamis ditutup untuk sementara waktu hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan,” ujar Yanti Herayani kepada galuh.id di lokasi pasar kambing dan domba Banjarsari.
Ditutupnya sementara waktu pasar ternak ini berlaku setelah dikeluarkannya Surat dari Dinas Peternakan dan Perikanan per tanggal 29 Maret 2020.
Pedagang maupun pembeli, kata Yanti, bukan hanya warga Kabupaten Ciamis saja, melainkan dari luar Kabupaten pun ada. Sehingga dikhawatirkan bakal terjadi adanya penyebaran virus Covid-19.
“Sebetulnya sosialisasi penutupan sementara pasar ternak bagi kami sangat berat untuk menyampaikannya, karena ini berhubungan dengan ekonomi masyarakat. Cuma intinya kami ingin menyelamatkan warga yang ada di sini dari wabah virus yang begitu membahayakan kita semua. Jadi untuk sementara waktu kami tutup dulu,” katanya.
Dia berharap, setelah adanya sosialisasi serta imbauan. Pedagang kambing dan domba dapat memahami serta tidak melakukan lagi transaksi jual beli sementara waktu di pasar ternak tersebut.
Jika Ada yang Melanggar akan Dilakukan Tindakan
Apabila masih ada yang transaksi jual beli. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Muspika setempat untuk melakukan tindakan kepada pedagang yang tetap melakukan transaksi di pasar.
“Kami akan berkoordinasi dengan Muspika setempat untuk melakukan langkah selanjutnya. Seandainya masih ada pedagang yang tetap bertansaksi di pasar yang menimbulkan kerumuman banyak orang,” tegasnya.
Pantauan Galuh ID di lokasi, sosialisasi penutupan pasar ternak ini sempat ditolak. adu mulut antara pedagang dengan tim dari Dinas Peternakan dan Perikanan pun terjadi.
Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, setelah para pedagang diberi pengertian.
Selain sosialisasi dan imbauan, Dinas Peternakan dan Perikanan menyemprotkan disinfektan ke mobil-mobil pengangkut kambing yang ada disekitar pasar tersebut. (GaluhID/Uus)