Selama karantina satu minggu, ada hal yang membuat ia sedih. Salah satunya hampir semua orang tua dari anggota Paskibraka, melakukan komunikasi bertanya kabar dan lainnya.
Namun, orang tuanya sama sekali tidak melakukan hal itu. Ia pun sangat memahami karena orang tuanya tidak bisa memakai HP. Terlebih tak punya alat komunikasi.
Komandan Paskibraka di Ciamis Ingin Jadi TNI
Semua keterbatasan itu tidak membuat Wahyu pesimis dan mengeluh. Karena sebelum berangkat sudah ada restu dan doa orang tuanya. Hal itulah yang membuatnya kuat.
“Saya ingin jadi orang yang bisa bertanggung jawab dan disiplin. Termasuk disiplin dalam agama. Doanya saja. Saya punya keinginan kuat bercita-cita untuk menjadi TNI,” tandasnya.
Kabid Kepemudaan dan Kepramukaan Disbudpora Ciamis, H. Muharam Ahmad Zajuli, menerangkan terpilihnya Wahyu menjadi komandan Paskibraka dari hasil seleksi.