Berita Ciamis, galuh.id – Wakil Bupati (Wabup) Ciamis Yana D Putra mengatakan pandemi wabah virus Corona atau Covid-19 telah mempengaruhi syiar islam para mubaligh di Ciamis.
Jadwal ceramah para mubaligh dan para ustad ustadzah berkurang karena adanya pandemi Covid-19. Sehingga syiar agama islam pun menjadi berkurang.
Pandemi Covid-19 ini tidak hanya berpengaruh pada persoalan kesehatan. Tetapi juga merembet ke berbagai bidang, termasuk bidang keagamaan.
Hal itu disampaikan Wabup saat menghadiri acara peletakkan batu pertama Pesantren Al Hikmah Sukajaya di Dusun Sukasari, Desa Imbanagara Raya, Kabupaten Ciamis, Rabu (09/09/2020).
Menurut Yana, saat ini masyarakat belum aman dari paparan virus Corona. Oleh karena itu, ia mengingatkan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
“Harus disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Karena kita saat ini masih belum aman dari paparan Covid-19. Bahkan lebih parah dari sebelumnya,” kata Yana.
Al Qur’an dan As Sunah Sebagai Pedoman Hidup
Wabup Ciamis menerangkan pandemi Covid-19 tak hanya berpengaruh pada persoalan kesehatan saja. Tapi juga merembet ke berbagai bidang, termasuk diantaranya bidang keagamaan.
“Karena Covid-19. Para mubaligh di Ciamis dan para ustad ustadzah jadwal ceramahnya berkurang. Sehingga syiar islam pun jadi berkurang,” jelasnya.
Wabup pun berpesan kepada anak-anak generasi sekarang agar tidak terbawa perkembangan zaman dan senantiasa berpegang teguh pada Al Qur’an dan As Sunah sebagi pedoman hidup.
Yana menuturkan salah satu fungsi pesantren adalah sebagai sarana mempelajari Al Qur’an dan AS Sunah. Untuk itu, para mubaligh atau pengurus pesantren harus mampu mencetak generasi yang siap dalam menghadapi tantangan zaman.
Yana juga menyampaikan rasa syukur dapat menghadiri acara peletakan batu pertama di Pesantren Al Hikmah Sukajaya, meski di tengah kondisi wabah Covid-19.
Sebagai penutup, Yana mengajak kepada masyarakat untuk senantiasa memegang teguh Al Qur’an dan As Sunah dengan tetap membuka diri. Karena iman dan imtek harus seimbang.
Sementara Ketua pelaksana kegiatan KH Engkus Sonjaya mengatakan bahwa peletakan batu pertama tersebut adalah untuk pembangunan pondok putra di pesantren Al Hikmah Sukajaya.
”Peletakan batu pertama itu adalah untuk pembangunan pondok putra,” kata KH Engkus. (GaluhID/Evi)