Ciamis, galuh.id – Stunting atau bayi yang mengalami pertumbuhan lambat karena gizi buruk sedang menjadi trending topik di Indonesia.
Menurut data dari Organisasi kesahatan dunia (WHO) Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka stunting tertinggi.
Di Kabupaten Ciamis sendiri, Dinas Kesehatan mencatat, ada sekitar 3.780 bayi stunting. Tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Ciamis.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Casuli mengatakan, stunting merupakan perlambatan pertumbuhan. Sehingga orang dengan stunting akan mempunyai tingkat kecerdasan yang kurang dari orang normal.
“Karena kan kalau tubuhnya pendek, berarti kan kepalanya juga kecil. Berarti isi yang ada di dalam kepala atau otaknya juga akan kecil. Dan jumlah sel otaknya lebih sedikit daripada anak-anak yang normal,” kata Casuli di kantornya.
Begitu juga organ-organ yang lainnya, lanjut Casuli, kalau sudah berbadan kecil dan postur tubuh yang pendek otomatis, organ tubuh pun akan kecil.
“Berarti jantung, paru, ginjal dan organ lainnya akan mengikuti tubuhnya kan. Makanya sampai dengan usia 40 tahun selanjutnya orang stunting akan terkena penyakit tidak menular. Contoh, diabetes atau kenceng manis, hypertensi, jantung dan banyak lagi,” ucapnya.
Menurutnya, bayi stunting bisa dicegah salah satunya dengan ikut Posyandu. Dia menegaskan Posyandu sangat penting, lantaran setiap tiga bulan bayi diukur dan ditimbang berat badannya.
“Kenapa penting Posyandu karena di Posyandu pertiga bulan sekali itu bayi akan kita ukur. Berapa berat badannya. Curvanya normal atau tidak. Panjang badannya normal atau tidak,” ujarnya
Lanjut dia, kalau orang tua tidak membawa bayinya ke Posyandu, atau ke Puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya maka orang tua tidak akan tahu kondisi kesehatan bayinya.
“Dia tidak akan terkontrol, dia tidak akan tahu apakah bayi ini tuh normal atau tidak. Dia merasa anaknya baik-baik saja padahal ketika udah diukur dia dalam kategori pendek. Sudah terlambat intervensinya karena usianya sudah lebih dari dua tahun,” ujarnya.
Selain pentingnya datang ke Posyandu, Fasilitas juga mengatakan bahwa pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Misal makan makanan yang kita konsumsi tidak sehat caranya. Terus tidak cuci tangan sebelum makan juga kan bisa cacingan. Sekali cacing masuk ke dalam pencernaan kita, dia akan menghambat penyerapan makanan,” ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, masalah lingkungan. Orang yang suka BAB sembarangan itu akan menimbulkan berbagai penyakit. Lingkungannya pun tidak bersih dan tidak sehat. (galuh.id/Taz)