Kampung KB secara nasional untuk pertama kalinya dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 14 Januari 2016 di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Dalam perkembangannya hingga Juli 2023,terdapat 16.874 kampung yang berkualitas yang dipetakan berdasarkan kualitas pengelolaan.
Program Langsung Menyasar Masyarakat
Sekarang ini dikatakan Hasto yang dibutuhkannya adalah program-program yang sifatnya operasional dan dapat menyasar langsung ke masyarakat.
“Seperti pembinaan, penyuluhan, pelayanan KB di tengah-tengah masyarakat. Karenanya perlu mewujudkan kampung KB di seluruh penjuru Tanah Air agar keluarganya bisa berkualitas, bahagia dan sejahtera,” tuturnya.
Hasto menilai total fertility rate itu 2,1, jadi kalau ada tetangga yang tidak memiliki anak kita punya anak terus tetangga sebelahnya boleh punya anak tiga.
“Nanti rata-ratanya ya inshaa Allah dua, tetap antara dua-tiga, tapi rata-rata tetap total fertility rate 2,1,” ungkap Hasto.
Kendati begitu pihaknya berharap di dalam keluarga sudah jelas, jadi tidak ada warga yang
keluarganya tidak jelas.
“Kemudian tidak ada surat nikahnya, dan tidak ada keluarga yang perkawinannya hanya di bawah tangan dan seterusnya,” pungkasnya.(GaluhId/Arul)
Editor: Ardiasnyah