Ciamis, galuh.id – Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Ciamis meninjau pabrik pengolahan limbah sabut kelapa (cocopeat) di Desa Langkapsari, Kecamatan Banjaranyar, Jumat (19/12/2025).
Kunjungan tersebut sebagai respon atas aduan terkait dugaan pencemaran lingkungan dari aktivitas produksi pabrik cocopeat milik warga setempat.
Kepala Bidang Penataan dan Kapasitas Lingkungan DPRKPLH Ciamis, Arikah Suparman, mengatakan hasil inspeksi menunjukkan pemilik pabrik telah berupaya mengelola limbah dengan membangun bak penampungan air cucian bahan baku.
Namun, menurutnya, fungsi bak tersebut dinilai belum optimal.
“Kami memberikan saran agar pengelolaan limbah bisa lebih maksimalkan dengan teknologi yang tersedia,” kata Arikah.
Ia menjelaskan, limbah cocopeat tidak mengandung zat berbahaya. Limbah tersebut mengandung zat tanin yang bersifat organik dan aman bagi lingkungan.
“Kendati demikian, jika kadar tanin terlalu tinggi, tetap berpotensi berdampak negatif bagi tanaman,” ujarnya.
DPRKPLH Ciamis berencana melakukan pembinaan dan pemantauan secara berkala guna memastikan pengelolaan limbah berjalan sesuai ketentuan.
Sementara itu, Kepala Desa Langkapsari, Ujang Rusyana, membenarkan adanya aduan warga terkait bau tidak sedap, perubahan warna air, serta pertumbuhan tanaman yang melambat.
“Aduan tersebut kami terima dari masyarakat dan langsung kami tindak lanjuti,” katanya.
Pemilik pabrik cocopeat, Dede Oting, menyatakan siap mengikuti regulasi yang pemerintah tetapkan dan mengapresiasi kunjungan serta arahan dari DPRKPLH Ciamis.
“Arahan dari dinas akan kami jalankan. Kami juga akan meningkatkan pengelolaan limbah agar tidak berdampak ke warga,” ucapnya.
Dede menambahkan, produk cocopeat yang dihasilkan telah dipasarkan hingga ke luar negeri, seperti Australia, Iran, dan China. Seluruh tenaga kerja di pabrik tersebut merupakan warga lokal.
Kunjungan DPRKPLH Ciamis turut di dampingi Sekretaris Kecamatan Banjaranyar, Kepala Desa Langkapsari, Bhabinkamtibmas, serta Ketua RT setempat. (GaluhID/Uus)
Editor: Evi
 di Desa Langkapsari Banjaranyar, tindak lanjuti dugaan pencemaran.){kind=link}