Berita Ciamis, galuh.id – Setelah dua tahun BAMBA (Bimbingan Akademik Mahasiswa Baru) Kampus Merdeka Universitas Galuh (Unigal) Ciamis dilaksanakan secara daring karena pandemi Covid-19, BAMBA tahun ajaran 2022/2023 akhirnya dilaksanakan secara luring atau tatap muka.
Ketua Panitia BAMBA Kampus Merdeka Rian Kurnia SP, MP, mengatakan, pelaksanaan BAMBA tahun 2022/2023 digelar secara luring berkat kerja sama seluruh civitass akademika Unigal.
“Panitia mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya (kepada civitas akademika),” katanya, Senin (12/9/2022).
Baca Juga: Terpilih Sebagai Rektor Baru Unigal, Ini Program Strategis Dr Dadi
Rian menyebutkan, jumlah mahasiswa baru Universitas Galuh yang mengikuti kegiatan BAMBA Kampus Merdeka tahun Akademik 2022/2023 sebanyak 1649 orang dari jumlah pendaftar sebanyak 2269 orang.
Kegiatan BAMBA berlasung selama dua hari, yakni 12 dan 13 September 2022. Kegiatan hari pertama di tingkat Universitas, dan kegiatan hari kedua di tingkat fakultas dan program studi.
Menurut Rian, berdasarkan Panduan PKKMB Tahun 2022, BAMBA Universitas Galuh dilaksanakan secara luring.
Tema kegiatan BAMBA Tahun akademik 2022/2023 adalah “Melalui BAMBA Kampus Merdeka Universitas Galuh, Kita Wujudkan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka menuju Tercapainya pendidikan yang Berdampak”.
Pada kesempatan itu, Rian juga mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru di Kampus Merdeka Universitas Galuh. “Dan Selamat mengikuti bimbingan akademik mahasiswa baru,” katanya.
Rektor Unigal Ciamis Bersyukur BAMBA 2022 Digelar Luring
Sementara itu, Rektor Unigal, Dr. Dadi, M.Si., mengaku beryukur karena kali ini Universitas Galuh akhirnya bisa menggelar kegiatan BAMBA secara luring.
Dadi menjelaskan, BAMBA merupakan prosesi awal dimulainya kegiatan akademik bagi mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023.
“Alhamdulillah, kepercayaan masyarakat terhadap Universitas Galuh dari tahun ke tahun terus meningkat,” katanya.
Salah satu indikatornya adalah jumlah mahasiswa yang mendaftar tahun akademik 2022/2023 aalah 2269 orang. Namun yang lolos seleksi dan diterima 1649.
Dadi menegaskan, Universitas Galuh memang melaksanakan seleksi ketat hal itu bukannya tanpa alasan.
“Kami juga harus memperhitungkan juga rasio antara dosen dan mahasiswa,” katanya.
Untuk itu, Dadi mengajak seluruh civitas akademi Universitas Galuh untuk memelihara dan menjaga kepercayaan dari masyarakat tersebut. Salah satu realisasinya dalam bentuk pelayanan yang lebih baik dan prima kepada mahasiswa. (GaluhID/KPL)