Berita Banjar, galuh.id – Ketua Forum Pemuda Peduli Pendidikan (FP3) Kota Banjar Jawa Barat, Dicky Agustaf angkat bicara mengenai fenomena pelajar yang menyakiti diri sendiri dengan sayat tangan demi tren di Media Sosial (Medsos).
Dicky mengingatkan bahwa hal ini harus menjadi sinyal bahaya bagi orang tua, mereka harus terus mengawasi serta mewaspadai dampak dan risiko adopsi digital saat anak-anak menggunakan medsos berlebihan.
“Ini menjadi sinyal bahaya untuk pendidikan kita. Sebagai orang tua, kita harus awasi anak-anak, takutnya mereka melakukan self harm atau menyakiti diri sendiri,” katanya, Kamis (6/6/2024).
Ia menerangkan, belakangan ini banyak remaja melakukan self harm yang kemudian mereka pamerkan di Media Sosial. Mereka terjebak oleh rasa frustasi, dan rasa ingin menyerah untuk hidup.
Tren anak-anak menyakiti diri sendiri dengan cara sayat tangan menggunakan silet atau benda tajam lainnya. Apabila kebiasaan ini berlanjut, tentu sangat berbahaya bagi kesehatan fisik dan jiwa mereka.
Namun apa yang terjadi saat ini sepertinya sedikit berbeda, karena terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar.