Ciamis, galuh.id – Kabupaten Ciamis terkenal dengan Sepak Bolanya. Lantaran ada salah satu Klub kebanggaan Tatar Galuh yang saat ini sedang berlaga di Liga 2 Indonesia. Yaitu Persatuan Sepak Bola Galuh Ciamis (PSGC).
Namun, pendidikan atau akademi untuk mendidik dan mencetak atlet Professional Sepak Bola di Ciamis masih belum ada. Berbeda dengan Sekolah Sepak Bola (SSB) yang jumlahnya sudah mencapai ratusan di Ciamis.
Sudah tiga bulan ini, Ciamis mempunyai Akademi sepak bola yang pertama. Yakni, Akademi Galuh Utama Football. Akademi tersebut diinisiasi oleh Johan J. Anwari yang juga sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat.
Johan menjelaskan, akademi sepak bola yang dibentuknya ini merupakan lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan olahraga sepakbola dari anak usia mulai dari 13 tahun.
“Kami membuka pendidikan bagi anak mulai dari usia 13-14 tahun. Saat ini siswanya sudah ada. Mulai dari Pangandaran, Banjar, Ciamis, hingga Garut,” kata Johan kepada Galuh ID saat menggelar latihan di Lapangan Jorawi, Maleber, Kabupaten Ciamis, Senin (7/10/2019).
Dia menjelaskan, pembelajaran di akademi sepak bola Galuh Utama anak diajarkan mulai dari segi taktik, teknik pengolahan bola, keterampilan individu, kerjasama tim, sampai pada teknik pernapasan, dan kecepatan dalam dribbling.
“Kami fokus pada pembentukan person-nya. Sumber daya manusia (SDM) ini yang nanti akan menjadi atlet professiobal karena dididiknya juga oleh orang-orang yang sudah punya sertifikat di bidangnya,” ujar Johan.
Menurutnya, keluaran dari akademi sepak bola Galuh Utama sudah pasti untuk melahirkan bakat pemain profesional di usia 18 tahun. Hingga mereka mendapat kontrak dari klub profesional.
“Tunggu tiga tahun lagi, Ciamis bakal punya atlet hebat. Sekarang bibit-bibitnya sudah ada. Kami sedang cetak. Sebelum keluar dari akademi, mereka pasti kami berikan kesempatan, istilahnya magang, di klub-klub profesional,” ujar Johan.
Akademi Sepak Bola Galuh Utama tidak hanya mendidik atlet dalam segi tekhnik. Johan mengatakan, ada pembelajaran atau kurikulum pesantren di akademinya tersebut. Sehingga kedepan, para atlet binaannya sudah mampu menghafal Alquran.
“Selain tekhnik sepak bola. Didikan kami juga akan punya khas tersendiri. Mereka bisa menghafal Al-quran. Itulah akademi khas Galuh kan. Orangnya jago sepak bola akhlaknya pesantren, bisa menghafal Alquran,” tegasnya. (galuh.id/Taz)