“Kondisi saat ini, rekruitmen guru ASN sangat kurang sekali. Sejak 2010, terhitung sampai pada 2019 lalu. Itu pun jumlahnya sangat sedikit, ” jelasnya.
Herdiat menuturkan, kekurangan itu dapat sedikit terantisipasi oleh tenaga-tenaga sukarelawan yang mengabdi.
“Meskipun honorarium secara finansial masih jauh dari layak, kami ucapkan terima kasih kepada guru-guru sukarelawan atas dedikasi dan pengabdianya,” ujarnya.
Ia mengaku telah berupaya mengantisipasi kekurangan guru dengan mengusulkan ke pemerintah pusat.
“Melalui Kemenpan RB sejumlah 2.900 orang guru melalui jalur P3K, kami memediasi ke pemerintah pusat agar ada sedikit pengakuan bagi tenaga sukarelawan guru yang telah mengabdi,” terangnya.
Namun, lanjutnya, keinginan Pemkab dan regulasi dari Panselnas dan kementerian belum sepenuhnya sesuai harapan.
Sejurus dengan itu, Ketua PGRI Ciamis Asep Saeful Rahmat mengatakan, kegiatan halal bihalal diselenggarakan dengan maksud untuk memupuk jalinan kebersamaan.
“Mudah-mudahan dengan menjunjung tinggi kebersamaan dan profesionalitas, capaian kinerja tercapai secara optimal. Juga pada akhirnya mutu pendidikan di Kabupaten Ciamis dapat lebih baik lagi,” ucapnya. (GaluhID/Maul)