Berita Ciamis, galuh.id – Pemerintah Kabupaten Ciamis telah melakukan test massal Covid-19 terhadap pedagang, pelayan toko dan masyarakat di 4 titik pasar dan pertokoan, Senin (18/5/2020).
Hasilnya, dari 92 rapid 110 swab yang dites, sebanyak 4 orang terindikasi Covid-19 reaktif.
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, sebanyak 25 orang menjalani rapid test massal di Pasar Manis Ciamis. Sementara yang diperiksa swab sebanyak 56 orang. Hasil pemeriksaan rapid tidak ada yang terindikasi reaktif.
Untuk pelaksanaan tes di pertokoan toserba Yogya, 24 orang diperiksa rapid. Sedangkan yang diperiksa swab 44 orang. Hasil pemeriksaan rapid tidak ada yang terindikasi Covid reaktif.
Di Pasar Galuh Kawali, jumlah yang diperiksa rapid sebanyak 21 orang. Sementara swab 8 orang. Hasil pemeriksaan rapid, ada 2 orang yang terindikasi Covid reaktif.
Di Toko Setia, 22 orang diperiksa rapid. Sedangkan yang diperiksa swab 4 orang. Hasil pemeriksaan rapid ditemukan 2 orang yang terindikasi Covid reaktif.
“Hasil pemeriksaan rapid, 4 orang terindikasi reaktif. Dari pasar Galuh Kawali 2 orang. Dari Toko Setia 2 orang,” kata ketua tim penanganan Covid-19 Ciamis, Eni Rochaeni.
Isolasi Mandiri
Untuk penanganan lanjutan, pihaknya telah melakukan swab test terhadap 4 orang tersebut dan hasilnya akan diketahui seminggu kemudian.
Terhadap 4 orang yang terindikasi Covid reaktif dilakukan isolasi mandiri dengan pemantauan dari petugas kesehatan, sambil menunggu hasil swab test.
“Kita tracing dan berlakukan isolasi mandiri. Kita gali lebih detail lagi terkait riwayat perjalanan dan lainnya. Kondisi mereka dalam keadaan sehat,” jelas Eni.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis melakukan tes massal RDT dan PCR kepada sejumlah pedagang di pusat keramaian seperti pasar dan pertokoan.
Setidaknya ada 50 pedagang yang mengikuti rapid test (RDT) dan swab test atau PCR tersebut.
Menurut Eni, para pedagang dan pelayan toko ini rentan terpapar karena kerap berkontak langsung dengan orang lain atau pengunjung yang tak dikenal dan berbeda-beda.
Selain itu, rapid test dan PCR dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kasus penyebaran virus Corona di pusat keramaian, seperti pasar dan pertokoan. (GaluhID/Evi)