Berita Ciamis, galuh.id – Kemerdekaan Indonesia seringkali disambut dengan upacara baik itu di lapangan maupun di atas gunung.
Selama perayaan kemerdekaan Indonesia dari tahun ke tahun, banyak hal yang berbeda di tahun 2020. Nilai-nilai yang mulai jarang terlihat di masyarakat perkotaan masih terpatri di masyarakat Ciamis, yaitu gotong royong.
Sehari sebelum peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-75 tepatnya tanggal 16 Agustus 2020, masyarakat Dusun Sukawening, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis bergotong royong membangun jalan di daerah pesawahan. Jalur ini merupakan jalur utama yang dilalui para petani.
Dibangunnya jalan tersebut bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat karena bisa dilalui kendaraan roda dua.
Gotong Royong Bangun Jalan Menuju Tempat Wisata Alam
Jalur tersebut juga menuju tempat wisata alam yang sedang dalam pengembangan. Curug panyingkiran menjadi salah satu wisata alam yang sedang dalam proses pengembangan.
Desa Tanjungsari akhir-akhir ini banyak mengembangkan potensi wisata alam. Kegiatan gotong royong membangun jalan ini sudah dilakukan sekitar satu bulan.
“Sudah satu bulan masyarakat bergotong royong mulai dari pemasangan batu hingga ditembok,” ucap Asep selaku Kepala Dusun Sukawening.
Dalam tahap akhir, hampir seluruh masyarakat Dusun Sukawening turut berkontribusi seperti mengaduk bahan bangunan, estafet adukan, hingga menempelkannya ke jalan.
“Proses menembok ini dilakukan minggu kemarin dan minggu ini. Sekitar 90% masyarakat terlibat dalam gotong royong,” tuturnya.
Semangat nasionalisme yang diiringi nilai gotong royong menjadikan masyarakat Dusun Sukawening semakin bersemangat untuk membangun Desa. Kegiatan-kegiatan positif ini dijaga dari generasi ke generasi.
Kepala Dusun Sukawening pun menyambut baik kegiatan positif ini dan turun langsung membantu proses pembangunan jalan. “Alhamdulillah, kesadaran masyarakat untuk gotong royong masih tinggi,” katanya.
Walaupun dalam kondisi pandemi, tidak menjadikan semangat bergotong royong masyarakat pudar. Untuk kegiatan yang melibatkan masyarakat dari berbagai kampung ataupun Desa diminimalisir pada tahun ini.
“Tahun ini ga ada lomba antar kampung seperti tahun kemarin. Upacara pun dilaksanakan di Kecamatan yang hanya diikuti oleh Kepala Desa tanpa perangkat Desa dan perwakilan Dusun,” pungkasnya. (GaluhID/Enday Suhendar)