Tidak seluruh data calon penerima lolos verifikasi dan validasi yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan terlebih dahulu.
BPJS Ketenagakerjaan menyebutkan sebanyak 1,77 juta data peserta yang diajukan untuk menerima bantuan subsidi gaji tidak sesuai dengan kriteria.
Para pekerja yang diajukan tidak dapat menerima BLT karena tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) 14 Tahun 2020.
Rekening Penerima Bantuan Bisa Menjadi Kendala Pencairan
Para pekerja selain mempertanyakan jadwal pencairan BLT BPJS tahap 4, juga mempertanyakan apakah dirinya akan mendapatkan atau tidak.
Selain terdapatnya proses yang harus ditempuh oleh pihak Kemenaker terdapat hal lain yang menyebabkan bantuan tidak cair atau terlambat.
Terdapat kendala lain yang menyebabkan bantuan terhambat diantaranya terkait dengan rekening penerima bantuan subsidi gaji atau upah.
Diantaranya terdapat duplikasi rekening, rekening tidak aktif, rekening pasif, rekening tidak valid, rekening telah dibekukan dan tidak sesuai NIK.
Untuk memperlancar kelancaran penyaluran, Ida meminta pihak BPJS Ketenagakerjaan untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan aga kendala dapat diminimalkan.
“Saya mohon sabar, ini adalah prinsip kehati-hatian agar bantuan subsidi gaji Rp. 600 ribu tepat sasaran,” jelas Ida.
Dalam proses pencairan BLT Rp. 600 ribu, pekerja yang nomor rekeningnya merupakan nomor rekening swasta, proses pencairannya akan lebih lambat.
Keterlambatan tersebut karena disebabkan oleh berbedanya bank penyalur yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank Negara (Himbara).
Bank negara atau bank pemerintah yang menjadi bank penyalur yaitu, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI dan Bank BTN.
Sehingga untuk jadwal pencairan BLT BPJS tahap 4 masih tetap menunggu proses pencairan bantuan tahap 3 selesai seluruhnya. (GaluhID/Ardiansyah)
