olahraga, galuh.id– Legenda sepak bola Jerman, Jurgen Klinsmann, turut memberikan pandangannya terkait proses naturalisasi pemain yang sedang marak dilakukan Indonesia.
Menurut Klinsmann, hal ini merupakan sesuatu yang lumrah dan telah menjadi praktik umum di banyak negara selama beberapa dekade terakhir.
Namun demikian, proses naturalisasi pemain masih menjadi topik hangat di Indonesia.
Ada banyak pihak yang mendukung langkah ini sebagai upaya meningkatkan kualitas Timnas Indonesia.
Serta tidak sedikit juga yang memberikan kritik terhadap kebijakan naturalisasi pemain.
Baca juga: Mengenal Kevin Diks, Pemain Diaspora Potensial untuk Timnas Indonesia
Pandangan Jurgen Klinsmann Soal Naturalisasi Pemain
Pendapat Jurgen Klinsmann pun cukup mengejutkan, bahkan ia menyebut naturalisasi telah menjadi bagian dari strategi sepak bola global selama 20 hingga 30 tahun terakhir.
“Proses naturalisasi adalah hal yang sudah biasa terjadi dalam beberapa dekade terakhir,” kata Klinsmann dikutip dari Goal.
Jurgen Klinsmann juga menyoroti situasi ini sering kali muncul dari hubungan keluarga yang memiliki latar belakang kewarganegaraan berbeda.
Bahkan legenda sepak bola Jerman tersebut menyinggung hubungan historis antara Indonesia dan Belanda.
Hubungan historis tersebut sangat memungkinkan Indonesia untuk merekrut pemain dengan ikatan emosional atau sejarah keluarga yang kuat.
“Pada akhirnya, ini adalah keputusan dari pemain dan keluarganya. Saat mereka ingin bermain, itu adalah pilihan pribadi. Tetapi jika pemain tersebut bisa memberikan dampak positif bagi program tim nasional, tentu ini menjadi keuntungan besar,” lanjut Klinsmann.
Menurut Klinsmann Timnas Indonesia sangat beruntung jika mendapat pemain berbakat untuk memperkuat tim.
Terutama dalam menghadapi tim-tim kuat seperti Australia dan Arab Saudi, hal ini tentunya akan sangat menguntungkan bagi masa depan sepak bola Indonesia.
Jurgen Klinsmann juga membagikan pengalamannya saat melatih tim nasional Amerika Serikat.
Ia menjelaskan bahwa banyak pemain di Amerika Serikat yang memiliki kewarganegaraan ganda, khususnya dengan latar belakang Eropa dan Meksiko.
Hal ini menciptakan persaingan antara negara-negara untuk merekrut talenta berbakat tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa situasi serupa terjadi di Jerman, di mana banyak pemain memiliki kewarganegaraan ganda, misalnya Turki-Jerman.
Beberapa dari mereka memilih membela Turki, sementara yang lain bermain untuk Jerman.
Jurgen Klinsmann berharap bahwa naturalisasi pemain dengan ikatan emosional terhadap Indonesia dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi tim nasional.
“Jika pemain tersebut merasa memiliki ikatan kuat dengan Indonesia dan memilih untuk bermain di sana, saya berharap ini akan menjadi tambahan kekuatan bagi tim Anda,” kata Klinsmann.
