“Memang uang Rp2000 nggak membuat miskin, tapi itu akan membuat dia kaya tanpa ada kontribusi apapun bagi negara,” ucapnya.
Sebenarnya menurut Rio, keadaan seperti itu tidak menjadi masalah apabila mereka bekerja sebagaimana mestinya.
Namun sebagaimana ketahui bersama, bahwa Jukir liar justru sering terlihat seperti tukang malak ketibang menjajakan jasa parkir.
“Gimana nggak kayak pemalak, kita nyimpan motor dan pas mau pergi tanpa menjajakan dulu motornya, mereka tiba-tiba muncul meminta uang,” katanya.
“Padahal tempat tersebut jelas tidak mematok biaya. The way I see it, ini jelas-jelas pemalakan,” sambungnya.
Tindak Tegas Juru Parkir Liar di Kota Banjar
Rio memang tidak memungkiri nominal uang Rp2000 memang kecil.
Namun jika dalam sehari ia memarkir kendaraan di beberapa tempat, jadi lumayan besar nominalnya.
Sehingga, Rio menegaskan bahwa kondisi seperti itu jelas masalah baginya karena manfaat buat negara juga tidak.
Kemudian lanjut Rio, kalau ada yang hilang semisal helm, mereka hanya pura-pura panik dan berkata “ya mau gimana lagi”.
“Pasti bilangnya kalo ada barang yang hilang ya mau gimana lagi namanya juga musibah, pasti tuh mereka begitu,” tuturnya.