Ciamis, galuh.id – Kondisi kantor UPTD Kursus Latihan Kerja (KLK) yang memprihatinkan, tak layak untuk dipakai tempat pelatihan kerja gratis yang sering diadakan UPTD KLK Disnaker Ciamis.
Kedepan pelaksanaan pelatihan kerja pun dipindahkan ke Kantor Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), seiring dengan pindahnya kantor UPTD KLK. Sebelumnya kantor yang akan digunakan bekas kantor BKDD.
Kantor tersebut beralamat di jalan Bojonghuni, Kelurahan Maleber, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis.
Hal tersebut disampaikan Sekertaris Dinas dan juga Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Ciamis, Asep Dedi Herdiana, SE dalam sambutannya saat penutupan pelatihan kerja di kantor UPTD KLK, Jumat (6/12/2019).
“Benar, terkait perpindahan kantor KLK, itu merupakan hasil rapat kami (Disnaker) dengan Pak Bupati, BPKD serta Bagian Aset, dan akhirnya keputusannya pindah ke bekas kantor BKDD,” ujarnya.
Selain Kantor UPTD KLK, kata Asep Kantor Disnaker pun ikut pindah ke tempat yang sama dengan KLK, kemudian kantor SKB akan menempati Kantor Disnaker saat ini.
“Jadi kita tukeran dengan kantor SKB, awalnya sih kita mengajukan untuk pembangunan kantor KLK dan sudah masuk dalam RJPMD, namun pak Bupati menyarankan untuk tukeran kantor saja dan bulan Januari 2020 harus segera pindah,” tuturnya.
Sementara, Kepala UPTD KLK Kabupten Ciamis, Rochman merasa senang dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terealisasi keinginan pindah kantor.
“Kami sangat berterimakasih kepada pak Sekdis, Pak Bupati dan dinas terkait yang telah membantu merealisasikan kantor yang layak. Kami sebetulnya merasa khawatir kalau tetap berkantor di sini karena kondisinya rawan ambruk, kasian para peserta pelatihan kerja, apalagi saat ini kadang hujan turun sangat lebat,” ucapnya.
Rochman mengatakan akan melakukan persiapan pindah dan membereskan berkas-berkas agar nanti bulan Januari sudah siap untuk pindah.
“Sesuai perintah Pak Bupati yang tadi disampaikan Pak Sekdis paling lambat bulan Januari harus pindah, maka kami akan melakukan persiapan mulai sekarang,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya pelatihan kerja selama tahun 2019, hasil dari data, ada 30-40% alumni KLK bekerja di beberapa perusahan dan didominasi alumni yang belajar menjahit.
“Sisanya kebanyakan berwirausaha, alhamdulilah hasil pelatihan dari sini banyak yang mandiri mendirikan usaha sendiri sesuai bidang keahlian yang diberikan dari sini. mudah-mudahan di tahun 2020 program ini masih ada karena ini keputusannya ada di Balai Tenaga Kerja Provinsi, kami hanya pelaksana saja,”ungkapnya. (GaluhID/Arul)