“Untuk sekolah tatap muka ini sekarang kita sedang kaji dan sedang kami analisa dan mengkaji lagi surat keputusan bersama (SKB) 4 Kementerian,” terangnya.
Mendikbud Nadiem Makarim pun mengatakan, dua bulan ini pihaknya sudah memperbolehkan zona hijau dan kuning untuk membuka kembali sekolah. Namun masih saja ada yang belum membuka sekolah.
Nadiem juga meminta Komisi X DPR agar dapil-dapilnya yang zona hijau dan kuning mencari tahu penyebabnya mengapa ada yang belum membuka sekolah.
Pihak pemerintah masih terus menganalisa agar bisa mendapatkan keputusan yang baik. Nadiem pun mengungkapkan bahwa belajar offline memang memiliki dampak negatif.
Dampak Negatif Sekolah Online
Setidaknya ada 3 dampak negatif menurut Nadiem Makarim apabila Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terlaksana dalam jangka waktu yang sangat lama.
Risiko Putus Sekolah
Banyak orang tua yang kurang melihat peranan sekolah jika terus melakukan pembelajaran online. Hingga akhirnya anak-anak membantu orang tua untuk bekerja mencari uang.
Penurunan pencapaian belajar
Kesenjangan capaian pasti bisa terjadi. Pasalnya keadaan sosio ekonomi setiap orang berbeda. Selain itu pencapaian akademik belajar tatap muka lebih baik daripada pembelajaran online.
Kondisi siswa
Kekerasan terhadap anak bisa saja terjadi. Kondisi psikologi siswa akan terkena dampak. Bahkan bisa saja terjadi risiko pernikahan dini, eksploitasi anak dan kehamilan remaja.
Memang banyak dampak negatif jika sekolah tatap muka belum juga terselenggara. Maka tak heran jika banyak sekali timbul pertanyaan kapan pemerintah akan membuka sekolah tatap muka. (GaluhID/Muroseva)