olahraga, galuh.id– Program naturalisasi yang dijalankan PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia kini menuai reaksi negatif dari sebagian masyarakat Belanda.
Bahkan masyarakat Belanda tersebut mendesak FIFA untuk menghapus sepenuhnya praktik ini, yang dianggap sebagai bentuk distorsi kompetisi di dunia sepak bola.
Sejauh ini, naturalisasi pemain keturunan Indonesia-Belanda terbukti memberikan dampak positif bagi performa Timnas Indonesia.
Salah satu pencapaian gemilang adalah keberhasilan skuad Garuda melaju ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Tak hanya sekadar lolos, Timnas Indonesia juga mampu bersaing untuk mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026, baik secara langsung maupun melalui babak play-off.
Kehadiran pemain naturalisasi seperti Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Calvin Verdonk memberikan kontribusi signifikan.
Contohnya, dalam laga melawan Arab Saudi pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia menang 2-0 berkat dua gol Marselino Ferdinan.
Gol-gol tersebut lahir dari assist dua pemain naturalisasi, Ragnar Oratmangoen dan Calvin Verdonk.
Namun, keberhasilan ini justru menuai kritik dari beberapa masyarakat Belanda.
Masyarakat Belanda Desak FIFA Soal Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia
Mereka merasa Timnas Indonesia telah kehilangan identitas karena banyaknya pemain kelahiran Belanda di dalamnya.
Beberapa bahkan menyebut skuad Garuda sebagai Timnas Belanda C.
“Hal ini tidak masuk akal. Harus ada larangan global bagi pemain untuk membela negara yang bukan tempat kelahiran atau tempat mereka tumbuh besar,” tulis akun @Sjoerd.
Ia juga menilai bahwa mayoritas pemain naturalisasi hanya memiliki hubungan tidak langsung dengan Indonesia, sehingga keputusan tersebut dianggap murni oportunisme.
Baca juga: Erick Thohir Ungkap Potensi Emil Audero Gabung ke Timnas Indonesia
Akun lain, @stefan, menambahkan bahwa meskipun keberhasilan Indonesia ke Piala Dunia mungkin menyenangkan bagi sebagian orang.
Namun menjadi Belanda C bukanlah sesuatu yang patut menjadi kebanggaan.
Meski demikian, para pemain naturalisasi ini sejatinya bukanlah orang asing.
Mereka memiliki darah Indonesia dari leluhurnya dan berhak kembali ke tanah air nenek moyang mereka.
Bermain untuk Timnas Indonesia bagi mereka bukan sekadar keputusan profesional, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap warisan budaya mereka.