Minggu, November 24, 2024

Kisah Nabi Ayyub yang Sabar Hadapi Penyakit Mematikan

Baca Juga

Dalam Al-Qur’an, terdapat berbagai kisah nabi yang bisa diambil hikmahnya. Salah satunya adalah kisah Nabi Ayyub a.s.

Dan ingatlah kisah Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang,”. Demikian diabadikan dalam surat Al-Anbiyya ayat 83.

Nabi Ayyub adalah nabi yang ditugaskan berdakwah kepada kaum Bani Isra’il dan kaum Amoria (Aramin) di Hiran, Syam. Ia dikisahkan oleh Allah sebagai seorang nabi yang berjiwa tangguh, tegar, dan sabar ketika mendapatkan cobaan.

Seringkali Nabi Ayyub dijadikan simbol sosok seorang penyabar. Bahkan dalam al-Qur’an Allah SWT memuji sikap sabarnya itu.

“Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang penyabar. Dialah sebaik-baiknya hamba, sesungguhnya dia amat taat (pada Tuhannya).” Seperti tertulis dalam surat Shad ayat 44.

Kisah Nabi Ayyub

Sebagaimana yang dijelaskan dalam pelbagai literatur tentang kisah Nabi Ayyub, ia diuji oleh Allah dengan menderita penyakit yang sangat mengerikan dalam kurun waktu yang cukup lama. Sehingga, ia ditinggalkan oleh keluarganya, kecuali hanya beberapa orang saja.

Padahal sebelumnya ia termasuk nabi yang diberi kelebihan harta dan keturunan oleh Allah SWT. Seolah tidak ada tidak ada angin tidak ada hujan, kondisi langsung berubah seketika. Ia jatuh miskin, sakit, dan juga ditinggal sanak saudara.

Kondisi yang diderita oleh Nabi Ayyub ternyata membuat sebagian besar keluarganya mencampakkan dirinya. Mereka merasa tidak tahan dengan apa yang menimpa Nabi Ayyub, kecuali hanya beberapa orang saja.

Dalam kondisinya yang semakin bertambah parah, Nabi Ayyub tidak putus harapan. Ia yakin betul bahwa apa yang menimpanya adalah semata-mata ujian dari Allah untuk diri dan keluarganya. Karena itu, di tengah kesulitan yang menimpanya, ia bermunajat, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua penyayang“.

Tidak ada keluh-kesah sedikitpun yang keluar dari lisannya. Ia tetap sabar, tegar, serta berhusnudzan kepada Allah atas apa yang dideritanya.

Sehingga sampai pada satu saat Allah menjawab munajat Nabi Ayyub, Allah berfirman, “hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum”. seperti tertulis dalam surat Shad ayat 42.

Maka Nabi Ayyub menghantamkan kakinya dan terpencarlah air dari bekas hantamannya tersebut. Kemudian Allah memerintahkan kepada Nabi Ayyub, “Minumlah darinya serta mandilah“. Seketika penyakit yang diderita Ayyub sembuh.

Nabi Ayyub yakin, dalam kondisinya seperti itu, Allah tidak akan membiarkan dan menelantarkannya. Ia yakin bahwa Allah punya rencana indah dengan sifat kasih sayangnya. (GaluhID/Iman)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Masa Tenang, KPU dan Bawaslu Ciamis Bersihkan APK Pilkada 2024

Ciamis, galuh.id - Memasuki masa tenang, KPU dan Bawaslu bersama unsur gabungan TNI-Polri, Satpol PP dan unsur pemerintah Ciamis...

Artikel Terkait