Meskipun memiliki keterbatasan dalam penyelenggaraan pembinaan sepakbola, SSB AMCB Cibuluh nampaknya tidak patah arang. Semangat menggebu-gebu yang diperlihatkan menunjukkan keseriusan dalam membina anak-anak usia dini.
Konsep pembelajaran yang diterapkan selain latihan rutin, AMCB Cibuluh juga menerapkan program latihan bersama dengan sekolah sepakbola (SSB) yang berada di wilayah Pangandaran, Ciamis dan Banjar. Kali ini, kegiatan tersebut dilakukan bersama SSB Tunas Patriot Banjarsari di lapang Sutanangga Desa Cicapar Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis pada Minggu pagi (29/08/2018).
Hal tersebut merupakan program pengembangan yang dibuat setelah mengamati fenomena kegiatan festival sepakbola yang dilaksanakan di tiap wilayah. Pihak pengelola SSB AMCB Cibuluh menganggap kegiatan tersebut terlalu mahal dan membebani orang tua yang mayoritas berasal dari kalangan masyarakat biasa.
Disamping biaya yang dianggap terlalu mahal, ternyata festival sepakbola anak belum memberikan ruang terhadap pengembangan potensi anak. Misalnya, alokasi waktu dalam satu pertandingan yang hanya 2 x 10 menit, sehingga kesempatan bermain anak sangat sedikit.
Yayan, Pimpinan SSB AMCB Cibuluh mengungkapkan, “saya tidak menyalahkan kondisi pembinaan sepakbola saat ini, mungkin itulah yang sedang trend di negeri ini, tetapi program ini (latihan bersama) bisa memberikan solusi untuk mengasah potensi anak dengan cara murah meriah. Saya berharap bagi SSB yang memiliki kendala yang sama jangan minder, mari kita buktikan dengan eksistensi terhadap pembinaan sepak bola usia dini.”
“Saat ini, saya membawa anak-anak ke SSB Tunas Patriot Banjarsari untuk mengasah potensi anak. Kami sudah berkomitmen sejak awal. Ada alasan terpenting mengapa kami sering berkunjung ke SSB ini: pertama, eksistensi dan SSB Tunas Patriot Banjarsari sudah lama seperti SSB Buldozer Ciamis. Kedua, memiliki komitmen kuat terhadap pembinaan sepakbola. Ketiga, memiliki kesamaan pandangan terhadap konsep pembinaan.”
Sementara Julian salah satu pelatih SSB Tunas Patriot Banjarsari menjelaskan, “kesamaan pandangan antara kami dan AMCB Cibuluh merupakan hasil dari pola pikir yang terbangun secara natural dari hasil analisis setiap ajang festival sepakbola. Kami berharap adanya solusi terbaik untuk meningkatkan kualitas sepakbola. Saat ini, hanya dengan kegiatan persahabatan seperti inilah, kami bisa leluasa mengatur menit bermain anak agar mendapatkan kesempatan yang sama dan tidak terlalu mementingkan hasil akhir. Kami disini mengedepankan anak dengan jangka panjang, festival sepakbola diibaratkan motivasi pelecut semangat agar anak-anak lebih giat dalam latihan dan juara adalah bonus yang didapat dari hasil kerja keras bersama dalam latihan. Semoga untuk ke depan ada solusi dalam menyikapi kegiatan festival dengan biaya yang tinggi.”
(Yanyan Iskandar) Ciamis-Galuh ID.
