Kemudian berlanjut di Kantor Wali Kota Banjar. Suasana dramatis pun terjadi di sana, yaitu mahasiswa saling dorong dengan pihak aparat hukum.
Hal tersebut terjadi lantaran Wali Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih, tidak bisa menemui massa aksi karena sedang di luar daerah.
Suasana semakin memanas setelah mahasiswa mencoba menurunkan bendera merah putih yang membentang menjadi setengah tihang.
Pada demontrasi itu juga terdapat aksi pembakaran ban mobil di depan Kantor Wali Kota Banjar. Kemudian berlanjut ke Mapolres Banjar hingga aksi pun selesai.
Selain tolak kenaikan harga BBM, berdasarkan perolehan informasi, dalam unjuk rasa ini mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus menuntut beberapa poin.
Pertama, menolak kenaikan BBM yang telah Presiden Jokowi resmikan pada 3 September 2022 lalu. Kedua, kelanjutan Peraturan Daerah terkait kepemudaan.
Tuntutan terakhir dari para peserta aksi demonstrasi, mendesak Polres Banjar agar mengusut dugaan kasus pekerja fiktif di Rumah Sakit Asih Husada Kecamatan Langensari, Kota Banjar. (GaluhID/Arul)
Editor : Evi