Berita Ciamis, galuh.id – Mahasiswa PGMI atau Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Agama Islam Darusallam (IAID) harus menjadi agen perubahan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di tengah masyarakat
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis, Tatang, saat menghadiri acara Dies Natalis Himpunan Program Studi (HMPS) PGMI Darussalam Ciamis.
”Mahasiswa PGMI IAID harus mampu untuk mengubah perilaku masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 saat ini,” katanya, Kamis (29/10/2020).
Lebih lanjut Tatang menjelaskan, mahasiswa program studi guru madrasah ibtidaiyah tentunya sangat bersentuhan sekali dengan masyarakat ataupun anak didik di sekolah.
Sebab, mahasiswa PGMI IAID Ciamis juga ada yang menjadi guru honorer di sekolah. Sehingga bisa menyampaikan bagaimana menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada anak didik.
”Mereka bisa menyampaikan bagaimana menjaga PHBS kepada anak-anak didiknya, karena kan juga ada mahasiswa PGMI yang jadi guru honorer di sekolah,” jelas Tatang.
Mahasiswa PGMI IAID Ubah Perilaku Masyarakat
Tatang berharap, dengan menjadi agen perubahan perilaku, masyarakat bisa mencontoh mahasiswa ini di kehidupan sehari-harinya, dalam mencegah penyebaran Covid-19.
“Dengan memberikan contoh melaksanakan PHBS ditengah masyarakat. Para mahasiswa sudah menjadi agen perubahan yang diharapkan dalam penanggulangan Covid-19,” jelasnya.
Begitu pula di lingkungan sekolah, tempat mahasiswa PGMI IAID mengaplikasikan ilmunya. Anak-anak didik bisa mencontoh gurunya melaksanakan PHBS di kehidupan sehari-hari.
Tatang menambahkan, dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan dengan menjalankan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak).
Sementara Ketua Prodi PGMI IAID Ciamis Ujang Endang menuturkan, Dies Natalis ke-9 ini merupakan ajang pencarian talenta-talenta berbakat di bidang seni, tari, drama dan budaya tradisional.
“Kegiatan ini untuk mencari talenta-talenta mahasiswa yang berbakat. Yang bisa dikembangkan selain akademik,” ucapnya.
Ujang melanjutkan, dengan memiliki talenta berkesenian tradisional. Juga mengaplikasikannya di dunia pendidikan, maka kesenian tradisional khusus seni sunda akan tetap lestari.
“Seni tradisional akan tetap lestari. Karena mereka mentransfer ilmunya kepada anak didik,” tandasnya. (GaluhID/Evi)