Kata Michael, meskipun Kabupaten Ciamis saat ini masuk 5 besar zona merah radikalisme, tetapi Kampung Kerukunan selalu berupaya menjaga toleransi dengan melakukan beragam agenda persaudaraan.
“Kami menyebutnya agenda persaudaraan, seperti dalam rangka menjelang Lebaran, perwakilan setiap agama berkumpul makan bersama,” katanya.
“Itu kita memperlihatkan persaudaraan dan mencari momentum yang bisa jadi daya tarik,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, ibu-ibu Gereja Katolik Santo Yohanes tampil memainkan alat musik angklung yang merupakan alat musik tradisional asal Jawa Barat. (GaluhID/Tegar)
Editor : Evi