Sehingga rencana pembangunan museum the mummy pun terpaksa akan pending sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.
Dedi juga menyebutkan pihak ketiga belum memberikan jawaban mengenai kelanjutan konsep museum the mummy dengan fasilitas patung Firaunnya ini.
“Dengan ada kendala ini investor pasti rugi. mereka pun hingga saat ini belum berikan jawaban. Investor akan memikirkan lagi konsep ini,” terangnya.
Patung Firaun di WBP Dibikin Miniatur, Dominan Budaya Lokal
Terpisah, Sekretaris II Dewan Kebudayaan Kota Banjar, Yayan Suryandi mengatakan konsep wisata sejarah museum the mummy lengkap dengan patung Firaun itu memang bagus.
Akan tetapi, lebih bagus jika tidak berukuran besar seperti yang saat ini ada di BWP. Baiknya bikin miniatur saja supaya konotasinya tidak lebih jauh.
“Kalau patungnya besar seperti itu nanti bisa musyrik. Ga etis kan jika jadi background saat wisatawan selfie berfoto. Juga takut mendapatkan penilaian dengan konotasi yang lebih jauh,” katanya.
Seharusnya lanjut Yayan, seperti simbol semacam dogma, judulnya kemas agar lebih universal. Yang paling utama, sifatnya tidak menimbulkan kontroversi.