Menikahi 120 wanita memang sangat luar biasa bila dibandingkan dengan kultur di negeri ini. Jangankan 120, menikahi satu orang pun perlu banyak pertimbangan.
Pernikahan merupakan sebuah ibadah. Jika dilihat dari kacamata agama islam, menikah merupakan anjuran agar terhindar dari zina, membentuk sebuah keluarga yang religius, dan dengan berbagai dasar hukum yang sangat apik.
Kebanyakan orang pasti sangat ingin dengan yang namanya pernikahan. Meminang pasangan yang dicintai dengan tulus dan penuh kasih sayang.
Satu pasangan sehidup semati. Satu untuk yang pertama dan terakhir. Biasanya kebanyakan dari kultur kita memiliki prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan kenyamanan masing-masing.
Memang tidak heran jika ada beberapa orang yang melakukan poligami. Menikah dengan dua wanita, tiga wanita, atau sampai empat wanita. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk Prasert.
Pria beranama Tambon Prasert membuat jagad raya terkejut dengan pengakuannya. Ia mengaku menikahi 120 wanita.
Prasert memiliki banyak istri berparas cantik dan rata-rata masih berusia muda. Bahkan ada istri Prasert yang berusia di bawah 20 tahun.
Usut punya usut ternyata semua istri dari pria asal Thailand tersebut saling mengenal satu sama lain.
Poligami sepertinya sudah menjadi hal biasa dalam lingkup keluarga Prasert. Karena mereka hidup sangat akur dan saling mengenal. Mereka bisa menerima satu sama lain dan tetap bertahan bersama suaminya walaupun dipoligami.
Pria sukses tersebut pertama kali menikah saat usia 17 tahun. Istri pertamanya lebih muda dua tahun dari dia. Ia sangat nyaman menikahi wanita yang lebih muda darinya.
Seperti halnya semua istrinya sekarang, Prasert memilih calon yang akan menjadi istrinya itu harus lebih muda darinya. Alasanya, ia tak suka menikahi wanita yang lebih tua darinya lantaran malas menghadapi banyak perdebatan jika menikahi wanita yang lebih tua darinya.
Prasert adalah seorang pengusaha jasa kontraktor bangunan. Ia menikahi wanita di setiap tempat di mana ia bekerja. Karena biasanya kontraktor bangunan berpindah-pindah tempat bekerja tergantung proyek yang didapat.
Menikahi 120 Wanita, Setiap Istri Prasert Dapat Rumah
Setelah banyak diperbincangakan di sosial media karena viral, Prasert akhirnya mengundang wartawan untuk melihat kehidupan pribadinya.
Semenjak usia dewasa, Prasert memulai bisnis jasa kontraktor bangunan. Usaha itu milik pribadi yang ia rintis dari awal.
“saya seorang kontraktor bangunan. Kapan pun saya membangun rumah, saya akan menikah di sana. Saya mencintai semua dan semua istri mencintai saya,” tutur Prasert.
Tambon Prasert adalah seorang politikus sekaligus pemilik usaha jasa kontraktor bangunan. Ia menjadi sangat kaya raya dengan profesinya saat ini.
Dikutip dari liputan6, Minggu (20/9/2020), masalah finansial bukan hal yang sulit bagi Prasert. Itulah mengapa dirinya selalu membangun rumah untuk setiap istrinya. Dari 120 istri Prasert, 22 tinggal di lingkungan yang sama dengannya di distrik Phromnee.
Memang hal yang sangat menakjubkan dari seorang Prasert. Ia mampu membina rumah tangga dengan Menikahi 120 wanita.
Mungkin yang harus dipikirkan presert itu banyak sekali. Selain memikirkan rumah masing-masing untuk setiap istrinya, ia pun harus memenuhi kebutuhan sehari-hari istri dan setiap anak-anaknya. Uang jajan, biaya sekolah dan lain sebagainya. Wah, ini bukan hal yang mudah.
Lebih mengejutkannya lagi, ia mengaku bisa jadi akan menambah istrinya lagi di masa mendatang jika ia mau. Tambon Prasert tak hanya cukup dengan menikahi 120 wanita.
Memang hal luar biasa ditunjukan oleh Tambon Prasert dengan kemampuannya mengontrol semua keluarganya, kebutuhannya dan kerukunan yang ditunjukan. Namun hal ini semoga menjadi pelajaran untu kita.
Kita tidak boleh mengeluh dengan kerumitan yang ada. Semua bisa diseimbangkan dan diseleasikan. Masalah keluarga perlu ada kerukunan agar menjadi keluarga yang utuh. Ambil hikmahnya dari seorang Prasert.
Pelajaran yang sangat berharga sebagai motivasi bahwa hal yang dipandang mustahil bisa saja terjadi. Hal yang rumit bisa disederhanakan jika kita mau dan berusaha.
Ingat ya kita ambil pelajaran tentang menumbuhkan rasa adil dalam membangun sebuah berkeluarga bukan meniru menikahi 120 wanita. (GaluhID/Muroseva)