Menjelang Ajang MotoGP 2022, Sirkuit Mandalika Kekurangan Penginapan

Berita Nasional, galuh.id - Sirkuit Mandalika kekurangan penginapan jelang ajang superbike MotoGP 2022. Hal ini diungkapkan sejumlah pengusaha pariwisata setelah gelaran FIM MOTUL Superbike World Championship (WSBK). Penonton sirkuit Mandalika tak terbendung untuk menyaksikan final WSBK 2021 beberapa hari lalu. Meskipun terkendala cuaca yang kurang bersahabat, penonton tetap memenuhi kursi di tribun penonton. Kelas ekonomi penuh dan kelas utama pun hampir penuh. Para penonton yang datang tak hanya dari daerah sekitar, melainkan berbagai penjuru daerah. Sehingga mereka memerlukan penginapan demi menyaksikan ajang superbike yang bergengsi. Kebutuhan tersebut ternyata dihapkan dengan kondisi sirkuit Mandalika kekurangan penginapan. Daerah Sirkuit Mandalika Kekurangan Penginapan Sri Anom Putra yang menjabat sebagai ketua Badan Usaha Milik Desa Berkarya Merta, menyebutkan penginapan di sekitaran sirkuit Mandalika penuh. Ia pun turut memprediksi jumlah kunjungan saat gelaran WSBK di bulan Maret 2022 pun akan meningkat. “Hari kemarin kita melihat secara langsung jumlah tamu yang diluar kendali kita. Tolong sampaikan, kami kekurangan kamar,” kata Anom di Lombok Tengah, dikutip dari CNN Indonesia Jumat (27/11/2021). Saat ini, tarif kamar per malam di sekitaran sirkuit Mandalika dibandrol dengan harga Rp 800.000,- dan tetap laku. Padahal, tarif kamar cottage dan homestay per malam biasanya dibandrol dengan kisaran harga Rp 200.000,- hingga Rp 500.000,- saja. Berkah WSBK untuk Pengusaha Homestay Anom pun menuturkan beberapa penonton WSBK bahkan sampai rela menginap di Mataram. Sedangkan jarak antara Mandalika dan Mataram terbentang 50 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan. Karena kondisi sirkuit mandalika kekurangan penginapan, maka dengan terpaksa sebagian pengusaha homestay menawarkan solusi lain. Solusi tersebut adalah membuka kamar-kamar yang bahkan belum siap huni. Anom pun turut menyebutkan bahwa kamar dengan fasilitas terbatas di sekitaran sirkuit Mandalika pun tetap laku. “H-3 mereka bersiap untuk membersihkan kamar, satu syarat yaitu no complain. Tidak boleh comolain tamunya, laku. Gak ada fasilitas air hangatnya, laku,” ucap Anom. Salah satu pengusaha homestay di Desa Wisata Kuta yaitu Tomi Julianda Akbar mengungkapkan hal serupa. Dia mengaku bahwa usahanya mendapatkan berkah berkat adanya ajang WSBK Mandalika. Kondisi kamar-kamar di penginapan Tomi sebelumnya sempat kosong sejak pandemi menyerang negri. Namun sejak Maret 2021 kamar- kamar mulai terisi lagi oleh pegawai sirkuit Mandalika dengan tarif sewa Rp 800.000,- per bulan. Pada saat gelaran WSBK berlangsung, kamar-kamar di penginapan Tomi pun disewa dengan tarif Rp 300.000 per malamnya. Tomi yang mengelola penginapan bernama Roby Homestay pun mengungkapkan rasa bahagianya. “Lumayan, terisi dua kamar pas tiga hari kemarin," katanya. Bantuan Dana bagi Pengusaha Homestay Dihadapkan dengan kondisi sirkuit Mandalika kekurangan penginapan, Anom berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk pegusaha homestay. Anom mengatakan bantuan tersebut bisa saja berupa pinjaman modal untuk membangun penginapan. Ia turut mencontohkan pada pinjaman ringan seperti yang kucuran pijaman BUMN PT Sarana Multigriya Finansial (SMF). Pinjaman tersebut diberikan kepada pengusaha homestay yang sedang merenovasi atau membangun penginapan. Pemberian pinjaman yang dierikan untuk pengusaha homestay memiliki plafon hingga 150 juta rupiah, dengan bunga datar sebesar 3 persen. Adapun tenor cicilan yang diberikan hingga 10 tahun, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. SMF juga sebelumnya telah memberikan relaksasi 1 tahun terakhir untuk pembebasan biaya cicilan karena dampak dari pandemi. Sampai saat ini, terdapat 11 desa wisata yang telah menerima bantuan dana. Beberapa desa diantaranya terdapat di sekitar Mandalika, yaitu Kuta dan Marta. Besaran total bantuan yang telah diterima sebesar 811 juta rupiah. Dana tersebut telah diterima oleh 7 homestay di Kuta dan 4 homestay di Merta. “Kami mengapresiasi program SMF, ini adalah inspirasi masyarakat yang belum ada homestay. Ketika nampak banyak tamu, mereka berpikir menjadikan rumahnya sebagai homestay,” ucap Anom. Kondisi sirkuit Mandalika kekurangan penginapan ini menjadi tantangan sekaligus menjadi berkah bagi masyarakat Indonesia di sektor pariwisata. Tantangan ini pun tentu saja tak luput dari perhatian dan dukungan pemerintah Indonesia selaku tuan rumah ajang superbike bergengsi. (GauhID/Dianti Rahayu)

Menjelang Ajang MotoGP 2022, Sirkuit Mandalika Kekurangan Penginapan

Daerah Sirkuit Mandalika Kekurangan Penginapan

Berkah WSBK untuk Pengusaha Homestay

TINGGALKAN KOMENTAR Batal membalas

Jelang Laga Timnas U-23 Vs Yordania, Shin Tae-yong: Kami Bisa Tampil Bagus

Erick Thohir Optimis Timnas Indonesia U-23 Bisa Kalahkan Yordania

Temuan Kerangka Manusia Hebohkan Warga Tasikmalaya

Partai Golkar Ciamis Dukung Herdiat Maju Kembali di Pilkada 2024

Cuaca Ekstrim, Rumah di Baregbeg Ciamis Ambruk

Artikel Terkait