Salah satu kisah yang direkam dalam Al-Qur’an adalah kisah munajat Nabi Yunus ‘alaihi salam
Ada peristiwa unik yang terjadi dalam perjalanan dakwah Nabi Yunus yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi umat manusia setelahnya. Peristiwa unik tersebut adalah munajat nabi Yunus yang dilakukannya saat terdampar dalam perut ikan paus.
Seperti yang dikutip dari buku Al-Lama’at karya Said Nursi dikatakan bahwa “Sesungguhnya munajat Nabi Yunus a.s adalah salah satu munajat paling agung dan paling indah serta salah satu media paling ampuh agar do’a dikabulkan oleh Allah”.
Singkat cerita, pada satu hari Nabi Yunus pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan murka. Ia murka kepada kaumnya karena mereka tidak kunjung mendengarkan ajakan dari beliau.
Alih-alih taat, kaumnya justru terus-menerus terjerumus dalam jurang kekufuran dan kemaksiatan.
Nabi Yunus pergi dengan menaiki kapal dan menyusuri luasnya samudra. Keadaan tidak seperti yang dibayangkan, sesuatu yang buruk terjadi dalam perjalanan. Nabi Yunus dilemparkan ke tengah laut dengan ombak yang ganas.
Saat Nabi Yunus sedang terombang-ambing di tengah lautan, seekor ikan paus datang menghampiri kemudian melahap tubuhnya. Nabi Yunus ditimpa ketakutan dan putus asa.
Munajat Nabi Yunus
Namun, dengan penuh kerendahan diri, Nabi Yunus kemudian bermunajat kepada Allah.
“Tiada Tuhan selain Engkau, maha suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim,” begitu do’a Nabi Yunus seperti diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat ke-87.
Do’a yang dipanjatkan nabi Yunus terkabul. Ia pun diselamatkan dari penderitaan yang dilaminya.
Terdapat rahasia agung dari munajat Nabi Yunus yang dipanjatkan ini. Salah satunya adalah dalam suasana yang mencekam dan menakutkan seperti itu, sebab-sebab material sepenuhnya runtuh seketika, dengan berpasrah hanya pada pertoongan Allah SWT.
Hal itu terjadi karena yang dapat menyelamatkan beliau dari kondisi tersebut hanyalah yang memiliki kekuasaan terhadap segala sesuatu, termasuk yang mengancam keselamatan Nabi Yunus, yaitu Allah SWT.
Dengan sangat yakin, Nabi Yunus memandang bahwa tidak ada lagi tempat untuk berlindung kecuali ke haribaan Dzat Pencipta sebab.
Munajat yang ia lantunkan dengan penuh keikhlasan mampu menundukkan gelapnya malam, ikan dan lautan secara bersamaan. Sampai akhirnya nabi Yunus lepas dari penderitaan menuju pantai dengan selamat. (GaluhID/Iman)