Ada juga Kelompok Wanita Tani, RW, RT dan juga lembaga keagamaan seperti DTA dan DKM di masjid sekitar lokasi gelaran.
Pengunjung selain dapat memilih berbagai aneka kuliner dari warga setempat, juga dapat menyaksikan berbagai tampilan kesenian, sehingga tidak akan merasa bosan.
Tampilan yang menghibur seperti gelaran Ki Pamanah Rasa, Stand Up Comedy, Wayang Golek dan juga musik gamelan.
Selain tampilan yang menghibur juga terdapat edukasi dari Bank Sampah Ciamis, kemudian ada juga tampilan kaulinan Sakola Motekar.
Deni juga menyampaikan, Ia menyelengaarakan kegiatan itu secara mandiri bukan intruksi dari siapa pun, namun dalam pelaksanaannya gotong royong.
“Maka disebutlah Warga Mandoro yang berasal dari Mandiri dan Gotong Royong, kami mandiri dan melakukannya secara gotong royong,” ungkap Deni.
Kemudian Deni juga menyampaikan, dalam kegiatan itu, Ia sedang melakukan penanaman tradisi dan syiar pendidikan yang benar.
“Secara nilai kami syiarkan tentang pendidikan yang benar, apapun bisa menjadi sumber ilmu dan yang ada bisa menjadi guru,” pungkasnya. (GaluhId/Ardiansyah)