olahraga, galuh.id– Malaysia baru-baru ini gagal dalam upaya naturalisasi pemain asing, setelah FIFA menolak proses naturalisasi Mats Deijl.
Sementara itu, Indonesia berhasil menjalani proses serupa dengan mulus, membawa dampak positif bagi perkembangan sepakbola nasional.
Hal ini membuat Malaysia mencoba mengikuti jejak Indonesia, namun hasilnya berbeda.
Proses naturalisasi pemain di Malaysia sering kali menemui kendala, dan kasus terbaru melibatkan Mats Deijl yang merupakan pemain dari Go Ahead Eagles.
Malaysia berharap bisa menambah kekuatan Timnas dengan kehadiran Deijl, namun harapan itu pupus setelah FIFA memutuskan Deijl tidak memenuhi syarat naturalisasi.
Berbeda dengan Malaysia, Indonesia baru saja sukses menambah dua pemain berbakat, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders.
Kedua pemain tersebut resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah menjalani pengambilan sumpah pada Senin (30/9/2024).
Kehadiran Mees Hilgers dan Elliano Reijnders disambut dengan optimis, terutama diproyeksikan bisa memperkuat Timnas Indonesia dalam waktu dekat.
Yakni untuk turun di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Bahrain pada 10 Oktober dan China pada 15 Oktober 2024.
Besar kemungkinan Mees Hilgers akan menjadi pilar baru di lini pertahanan, sementara Eliano Reijnders mengisi kekosongan di lini serang.
Potensi debut mereka dalam laga melawan Bahrain semakin memperkuat optimisme penggemar sepakbola Tanah Air.
Gagal Lakukan Naturalisasi Jadi Pukulan bagi Malaysia
Sementara itu, di pihak Malaysia, kegagalan proses naturalisasi Mats Deijl menjadi pukulan tersendiri.
FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia) mengumumkan Deijl tidak dapat dinaturalisasi karena garis keturunannya yang berasal dari nenek buyutnya, bukan dari kakek atau nenek langsung.
Baca juga: Koeman Singgung Proyek Naturalisasi: KNVB Seperti Pabrik Pemain Timnas Indonesia
Padahal, Deijl sebelumnya telah menyatakan kesiapannya untuk membela Malaysia karena merasa memiliki darah keturunan Negeri Jiran.
Kegagalan ini tentu menjadi tantangan bagi Malaysia yang sebelumnya juga gagal mendatangkan pemain-pemain lain.
Keputusan FIFA ini menjadi peringatan bahwa proses naturalisasi tidak selalu mudah.
Serta Malaysia perlu mengevaluasi kembali strategi mereka dalam merekrut pemain berbakat di masa mendatang.