Seiring berjalannya waktu, banyak pedagang Bajigur pindah haluan untuk berjualan ke makanan atau minuman lainnya.
Tapi Wahyo dengan keyakinan dan dedikasinya, tetap mempertahankan minuman warisan orang tuanya ini.
Ia tetap eksis di sudut simpang tiga Parungsari yang menjadi saksi bisu di tengah era milenial serta digitalisasi seiring perkembangan dan perubahan kota.
Kesetiaan pelanggan dan dukungan komunitas, menjadikan Wahyo sebagai pahlawan lokal yang mempertahankan keunikan di tengah keramaian kota.
Asep Hidayat warga Neglasari Kota Banjar, adalah salah seorang pelanggan setia Bajigur Parungsari.
Menurut Asep, Bajigur Parungsari bukan hanya sebuah bisnis, melainkan juga simbol kebersamaan dan kehangatan.
Asep dulunya merupakan warga asli Parungsari, namun kemudian pindah ke Desa Neglasari.
Meskipun sudah pindah rumah, ia selalu menyempatkan mampir ke Bajigur Parungsari dan sudah lama menjadi pelanggan.
“Menikmati minuman ini juga sekaligus bernostalgia mengenang masa kecil saya di Parungsari. Zaman sekarang, jarang sekali menemui orang berjualan Bajigur,” ucapnya.