Wahyo memulai jualan di kala malam mulai turun menyelimuti Kota Banjar.
Keberadaannya menghidupkan kembali kenangan dan memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat merasakan kelezatan dari secangkir Bajigur.
Gemerlap lampu malam yang berjajar di sudut kota, menjadi saksi simpang tiga Parungsari akan tetap hangat dengan kehadiran warisan Bajigur yang terjaga dengan penuh kasih oleh Wahyo.
Meski zaman terus berubah, tetapi tradisi manis ini tetap abadi, menyala bagai cahaya lilin di tengah gelapnya malam.
“Saya akan tetap mempertahankan apa yang sudah diwariskan, menjaga Bajigur minuman tradisional warisan leluhur adalah kewajiban kita,” pungkasnya. (GaluhID/Joe)
Editor : Evi