Infotainment, galuh.id – Ojo Mudik merupakan judul lagu terbaru sang Maestro Didi Kempot, namun siapa sangka lagu terbarunya itu sekaligus menjadi pesan terakhirnya.
Sang Maestro asal Solo Jawa Tengah dikabarkan meninggal di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo pada Selasa (5/5/2020) pukul 07.30.
Pada lagu Ojo Mudik tersebut, Pak Dhe Didi menyesuaikan dengan kondisi saat ini yaitu pandemi virus Corona atau Covid-19.
Sang Maestro Didi Kempot pada lagu tersebut memberikan anjuran untuk tidak mudik di tengah kondisi saat ini.
Bahkan Lord Didi sempat membuat video klip Ojo Mudik beserta Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo (Rudy).
Pada lagu tersebut juga sang Godfather of Broken Heart mengajak kolaborasi pada Dandim 0735/Solo Letkol. Inf. Wiyata Sempana Aji.
Bukan hanya Dandim, Kepala Polisi Resort Kota (Kapolresta) Solo pun Kombes Pol Andi Rivai diajak serta untuk berkolaborasi.
Uniknya pengambilan gambar video klip Ojo Mudik tersebut berlokasi di Rumah Dinas Loji Gandrung, begitu juga dengan pengambilan suaranya.
Lirik lagu Ojo Mudik tersebut sangat pas dengan kondisi pandemi virus Corona (Covid-19) saat ini, mengajak perantau untuk tidak mudik.
Namun siapa sangka lagu terbaru tersebut menjadi pesan terakhir melalu karyanya, dan juga merupakan persembahan terakhir Sang Maestro.
Lagu Ojo Mudik merupakan salah satu dari ratusan karya Didi Kempot yang sebagian besar bertemakan kesedihan dan patah hati.
Ratusan Karyanya Bercerita Tentang Kesedihan dan Patah Hati
Selain itu Didi Kempot sudah menulis sekitar 700 lagu, dan uniknya sebagian besar lagu yang ditulisnya berbahasa Jawa.
Pemilik nama lahir Dionisius Prasetyo yang juga adik kandung mendiang Mamiek Prakoso ini menghembuskan nafas terakhirnya saat karirnya memuncak.
Didi Kempot dikenal sebagai maestro campursari dan juga sebagai penulis lagu yang popular serta berhasil menyabet berbagai penghargaan.
Putra dari seniman tradisional ternama Ranto Edi Gudel atau lebih dikenal dengan Mbah Ranto meninggalkan kenangan yang mendalam pada fansnya.
Fans Didi Kempot bukan hanya dari kalangan tua, namun kini kalangan muda dari berbagai daerah yang disebut Sadboys dan Sadgirls.
Fans dari kalangan muda dari berbagai daerah tersebut tergabung dalam Sobat Ambyar dan memanggil Didi Kempot sebagai Lord Didi.
Panggilan tersebut karena Sobat Ambyar mendaulatnya sebagai Godfather of Broken Heart, karena hampir semua karyanya tentang kesedihan dan patah hati.
Kini sang maestro, Didi Kempot, Pakdhe Didi, Lord Didi telah tiada, namun karya-karyanya akan selalu dikenang sepanjang masa. (GaluhID/Ardiansyah)