“Apalagi ini ukuran patungnya sangat besar,” katanya.
Asep pun menyarankan Pemkot Banjar sebaiknya melakukan kajian terlebih dahulu. Apalagi untuk menghadirkan konsep yang bertujuan mengedukasi.
“Kami bukan menolak adanya museum the mummy untuk edukasi, tapi ikonnya ganti jangan pake patung Firaun,” tegasnya.
Sementara itu Direktur BWP sekaligus Kepala Dispora Banjar Dedi Suardi, belum bisa dimintai keterangan terkait polemik patung Firaun karena beliau sedang dinas luar kota.
Tetapi, Kabid Pariwisata Ira Khaerunnisa mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi kembali mengenai patung tersebut.
“Nanti kami koordinasikan lagi. Hari Jumat mendatang kami akan membahas ini,” pungkasnya. (GaluhID/Arul)
Editor : Evi