Banjar, galuh.id – Harapan warga Kota Banjar untuk segera menikmati manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali harus tertunda.
Program yang menjadi salah satu inisiatif utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ini, yang semula direncanakan berlangsung 13 Januari 2025, kini dijadwalkan ulang untuk kesekian kalinya.
Berdasarkan informasi terbaru, peluncuran program ini akan dilakukan pada 17 Februari 2025. Kepala SPPG Dapur Banjar, Dicky, mengonfirmasi perubahan jadwal tersebut.
“Kita running jadi 17 Februari 2025,” ujar Dicky saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Senin (3/2/2025).
Menurutnya, penundaan ini merupakan arahan langsung dari Badan Gizi Nasional (BGN) pusat dan tidak hanya berlaku bagi Kota Banjar, tetapi juga untuk seluruh daerah di Indonesia yang akan mengimplementasikan program MBG.
“Ini arahan langsung dari atasan, semua se-Indonesia, bukan hanya dapur Banjar saja,” jelasnya.
Warga Kota Banjar sebelumnya telah menerima pemberitahuan bahwa program MBG akan dimulai 3 Februari 2025, setelah sebelumnya dijadwalkan 13 Januari 2025.
Namun, penundaan yang terus terjadi memicu berbagai spekulasi di kalangan masyarakat, termasuk dugaan kendala logistik dan kesiapan teknis.
Penjabat (Pj) Wali Kota Banjar, Soni Harison, menegaskan alasan utama penundaan adalah belum matangnya persiapan.
Khususnya, kata Soni, dalam hal sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menjalankan program ini dengan lancar.
“Menurut informasi yang diterima, kendalanya dari sisi sarana dan prasarana, termasuk peralatan untuk wadah makanan yang belum siap,” ungkap Soni.
Meski mengalami beberapa kali penundaan, harapan tetap tinggi bahwa program MBG akan segera direalisasikan sesuai jadwal baru.
Program ini bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah dan posyandu guna meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, terutama kelompok rentan.
Pada tahap awal pelaksanaan, program ini akan menyasar 3.500 penerima, terdiri dari siswa sekolah dan anak-anak yang terdaftar dalam layanan Posyandu di Kota Banjar.
“Untuk launching awal, penerimanya sebanyak 3.500 orang,” ujar Soni.
Pemerintah dan pihak terkait kini terus berupaya memastikan seluruh aspek teknis dapat dipersiapkan dengan baik agar program ini dapat berjalan sesuai harapan.
Masyarakat pun diminta untuk bersabar dan tetap mendukung pelaksanaan program ini demi manfaat jangka panjang bagi generasi muda di Kota Banjar.