Berita Ciamis, galuh.id – Pembangunan bendungan Leuwi Keris sampai saat ini baru mencapai 60 persen. Rencana penutupan sungai setelah selesai pekerjaan tanal atau terowongan.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Bambang Hidayat menerangkan, ada dua lubang terowongan yang sedang dibangun dan sedang dalam tahap pengecoran.
Agenda untuk penutupan sungai, kata Bambang, rencananya pada bulan Agustus 2021 mendatang.
”Kemudian berlanjut ke pembangunan tubuh bendungannya,” ucapnya, saat kegiatan Penanaman Pohon di area fasilitas umum Bendungan Leuwi Keris, Cineam, Tasikmalaya, Sabtu (5/12/2020).
Menurut Bambang, pembangunan Bendungan Leuwi Keris manfaatnya besar sekali, yaitu diantaranya untuk suplay daerah irigasi seluas 11.000 hektare.
Selain itu, untuk air baku rumah tangga di Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasik dan Kota Banjar.
Selanjutnya, untuk pembangkit listrik PLTA 20 Mega Watt. Lalu, untuk pengendalian banjir sungai Citanduy. Juga bermanfaat sebagai sarana pariwisata dan sarana olahraga.
Pembebasan Lahan Pembangunan Bendungan Leuwi Keris 540 Hektare
Lebih lanjut Bambang menyampaikan pembebasan luas lahan untuk pembangunan bendungan Leuwi Keris termasuk genangannya adalah seluas 540 hektare.
”310 hektare sudah bebas. Dan dikhususkan untuk tapak bangunan. Atau lokasi bangunan,” tutur dia.
Sekarang yang sedang berjalan, lanjut Bambang, adalah untuk lahan genangan seluas 240 hektare. Lahan tersebut masih dalam proses musyawarah.
Apabila sudah selesai kemudian berlanjut dengan pembangunan tubuh bendungan. Bambang pun berharap kegiatan tersebut bisa berjalan dengan lancar.
Sehingga, imbuh dia, pembangunan fisik bendungan ini akhir tahun 2022 rampung. Kemudian tahun 2023 bisa melakukan impounding atau penggenangan.
Penanaman Pohon Buka Lapangan Kerja
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basuki Hadimuljono, mengatakan maksud penanaman pohon agar dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Sebagaimana arahan Presiden, kata dia, pengelolaan penanaman pohon ini harus dapat menciptakan lapangan kerja, dengan cara dikelola oleh organisasi kemasyarakatan di desa.
”Semua tahapan seperti pembibitan. Lalu penanaman dan pemeliharaan membutuhkan tenaga kerja. Hal itu sebagai upaya membuka lapangan kerja,” jelasnya.
Kegiatan penanaman pohon di area fasilitas umum Bendungan Leuwi Keris ini dalam rangka peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke-75 Tahun 2020. (GaluhID/Evi)