Berita Jabar, galuh.id – Pemda Provinsi Jabar waspadai lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 setelah libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Untuk mencegah munculnya klaster Covid-19 di pemukiman, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mendorong RT dan RW tes Covid-19 warganya.
“RT, RW harus mendata warganya yang mudik, lalu prioritaskan untuk melakukan tes Covid-19,” jelas Ridwan Kamil, Senin (17/5/2021).
Menurut Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, tes pada warga yang mudik bisa rapid tes antigen maupun PCR.
Hal tersebut menurut Kang Kamil, merupakan upaya dari Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dalam mengantisipasi munculnya klaster baru di pemukiman.
Kang Emil juga menyampaikan pengetesan akan mengutamakan pemudik yang berasal dari kawasan Bogor Depok Bekasi (Bodebek) dan juga Bandung Raya.
Kang Emil juga menambahkan, dua kawasan tersebut menjadi sumber pemudik, sedangkan kapasitas pengetesan di 17 titik mencapai 200 tes/hari.
“Kami menyiapkan 17 titik dengan masing-masing titik 200 pengetesan, jadi per hari sekitar 3.500-an pengetesan rapid test antigen,” tambahnya.
Ratusan Ribu Kendaraan Pemudik Putarbalik
Pemda Provinsi Jabar melakukan antisipasi dengan mendorong RT serta RW agar dapat menggerakan warganya untuk tes Covid-19.
Sementara itu Kang Emil juga melaporkan, selama pelarangan mudik Lebaran, petugas gabungan memeriksa 492.821 kendaraan di 158 titik penyekatan.
Dari jumlah kendaraan tersebut, menurut Kang Emil petugas posko penyekatan paksa putarbalik sekitar 220.000 kendaraan.
Petugas posko penyekatan selain memutarbalikkan ratusan ribu kendaraan, petugas gabungan juga mengetes 6.000 pemudik dan wisatawan secara acak.
Hasilnya, dari ribuan pemudik tersebut terdapat 50 pemudik dan juga tiga wisatawan terkonfirmasi positif COVID-19.
“Kita menemukan dari pengetesan wisatawan ada tiga yang positif COVID-19. Kalau dari pemudik, ada 50 positif Covid-19,” jelas Kang Emil.
Kang Emil juga menyampaikan pihaknya sudah menindaklanjuti temuan yang terkonfirmasi tersebut, dan hal tersebut menunjukan kekhawatiran yang nyata atas lonjakan kasus Covid-19.
Gubernur pun menuturkan, sebanyak 1.708 pemudik yang lolos penyekatan menjalani isolasi mandiri selama lima hari di tempat tujuan mudik.
Kang Emil juga memastikan pemerintah desa dan kelurahan mengawasi secara langsung dan memastikan pemudik yang lolos benar-benar menjalani isolasi mandiri.
Sehinga upaya oleh Pemda Provinsi Jabar mengantisipasi lonjakan yang terkonfirmasi Covid-19 dapat terealisasi dengan tidak adanya klaster baru.(GaluhId/Ardiansyah)