Berita Ciamis, galuh.id – Pemohon kartu pencari kerja di Ciamis meningkat pasca lebaran dan berakhirnya tahun ajaran baru.
Setiap hari, 100 orang lebih memenuhi Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ciamis.
Hal tersebut menandakan meski dalam pandemi Corona tidak mengurungkan niat para pencari untuk menempuh syarat dalam mencari pekerjaan.
Kendati demikian, guna menjaga keamanan, Disnaker melakukan langkah protokol kesehatan.
Pemohon harus memakai masker, cuci tangan sebelum masuk ruangan, dan mengecek suhu tubuh.
“Serta bagi pemohon yang masuk ke ruangan juga dibatasi dengan sistem giliran,” terang Kepala Dinas Tenaga Kerja Ciamis Asep Dedi, Rabu (3/6/2020).
Dia menambahkan, meski suasananya sedang pandemi Corona, tapi pemohon kartu AK1 atau kartu kuning meningkat.
“Memang pelayanan sudah dibuka kembali setelah lebaran, namun seperti sudah menjadi tradisi,” ucap Asep.
Dia mengatakan, setiap akhir ajaran baru dan setelah lebaran pemohon kartu pencari kerja pasti membludak.
Umumnya para pencari kerja di Ciamis akan mencari kerja di luar daerah. Dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi Corona, jumlahnya belum begitu signifikan.
“Rata-rata mereka mencari kerja ke luar daerah. Seperti Majalengka, Cikarang Bekasi, Bandung, Jakarta. Kalau di Ciamis hanya sedikit karena memang lowongan kerja sangat sedikit,” jelasnya.
Asep menegaskan pembuatan kartu pencari kerja di Ciamis tidak dipungut biaya alias gratis. Bila ada oknum pegawai yang menarik pungutan dipersilakan untuk melaporkannya.
Sementara itu, seorang pencari kerja di Ciamis, Novi Novianti (18), mengaku membuat kartu kuning untuk persyaratan melamar kerja di Bandung.
“Diajak oleh saudara. Untuk bekerja di sebuah pabrik di Bandung perlu persyaratan, saya ke sini untuk membuat kartu kuning sebagai syarat kerja,” ungkapnya. (GaluhID/Maulana)