Berita Nasional, galuh.id – Pengamat Politik Universitas Diponegoro Dr. Widjayanto mengatakan, wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan alarm bagi rakyat Indonesia, amanat reformasi 1998 sedang terancam dikhianati.
Terancam dikhianati oleh permufakatan jahat sekelompok elite yang ingin menghancurkan reputasi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Dr. Wijayanto mengaku pernah ditanya tentang wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
“Sejak 2019 saya sudah ditanya tentang wacana perpanjangan masa jabatan presiden, dan sampai tahun 2022 ini wacana penundaan Pemilu,” ungkap pengamat politik.
Wijayanto juga menyampaikan, hal tersebut mencerminkan hawa nafsu inkonstitusional yang tidak padam juga, sehingga menjadi alarm tanda bahaya.
Bahkan menurut Wijayanto, jika Pemilu kenyataannya ditunda atau masa pemerintahan diperpanjang, Indonesia tidak bisa lagi disebut sebagai negara demokrasi.