Selain itu, terdapat juga pembangunan untuk stand-stand kuliner. Sebagai informasi, Karangkamulyan memiliki masakan khas, yaitu pepes ikan bebeong dan ikan nilem.
“Kami memiliki ulasan yang menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung datang ke Karangkamulyan untuk mencicipi masakan tradisional pepes ikan bebeong dan ikan nilem,” ujarnya.
Rest Area Karangkamulyan, kata Dian, tidak hanya memiliki bangunan dengan hiasan simbol kegaluhan, tetapi juga mengusung konsep pariwisata berkelanjutan.
“Kita juga akan mengangkat tema Pariwisata Regeneratif, yang berarti adanya konsep pengelolaan air limbah yang berkelanjutan di destinasi wisata,” jelasnya.
Selanjutnya, air limbah tersebut akan diolah melalui WTP (Water Treatment Plant) dan dapat digunakan kembali, misalnya untuk kegiatan kebersihan.
“Mirip dengan mencuci kendaraan, namun tidak dianjurkan untuk berwudhu, hanya sebagai fasilitas tambahan,” kata Dian.