Baregbeg, galuh.id – Banyak cara dilakukan untuk mengisi libur lebaran 2019, selain berwisata sejumlah pemuda Bangunsirna, Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menggelar Halalbihalal untuk mempererat tali silaturahmi dan menjalin persatuan antar warga. Acara yang digelar selama dua hari mulai Sabtu, 8 Juni 2019 tersebut, berakhir pada hari ini, Minggu (9/6/2019).
Acara digelar atas inisiatif sejumlah pemuda yang tergabung dalam Forum Muda Mudi Islam Bangunsirna (FMMIB). Mereka rela merogoh kocek masing-masing untuk udunan dan berpartisipasi agar acara dapat terlaksana dengan baik.
Hari pertama acara halalbihalal diisi dengan gelaran Tablig Akbar, dilanjutkan pada hari kedua denegan kreasi seni dari pemuda dan pemudi Bangunsirna, Minggu (9/6/2019).
Selain itu, sejumlah perlombaan tradisional juga digelar untuk menghibur anak-anak. Diantaranya lomba makan kerupuk, balap kelereng, memasukkan paku dalam botol, dan sejumlah permainan lainnya.
Ketua Pemuda Dusun Bangunsirna, Desa Sukamaju, Andri Somantri, mengatakan tujuan acara halalbihalal yang digelar Muda Mudi Islam Bangunsirna agar masyarakat bersatu dalam silaturahmi dan juga kompak dalam hidup bermasyarakat.
“Masyarakat, khususnya warga Dusun Bangunsirna harus bersatu, dan juga harus kompak,” kata Andri dalam sambutannya pada Sabtu malam (8/9/2019).
Sementara salah satu pemuda Dusun Bangunsirna, Desa Sukamaju yang juga anggota FMMIB, Fahmi Abdul Jabar, mengatakan acara halalabihalal ini bukan pertama kalinya digelar pada lebaran 2019 ini. Namun sudah jadi agenda rutin setiap lebaran dari tahun ke tahun.
“Halalbihalal ini acara rutin tiap tahun, selain silaturahmi, kita juga ada kegiatan santunan pada anak yatim,” ujar Fahmi Abdul Jabar, salah satu pemuda Dusun Bangunsirna kepada Galuh ID, Minggu (9/6/2019).
Lebih lanjut Fahmi mengatakan selain mempererat tali silaturahmi warga Dusun Bangunsirna, acara halalbihalal tersebut juga memberikan kesempatan pada pemuda di Dusun Bangunsirna untuk menampilkan bakat dan kreatifitas seni. Termasuk juga menghibur anak-anak dengan perlombaan berbagai permainan tradisional seperti halnya ketika Agustusan.
“Pemuda pemudi di sini diberi panggung untuk menampilkan bakat mereka terutama di bidang seni, jadi selain bisa menghibur warga juga jadi ajang pemuda untuk berani menampilkan kreatifitas mereka di bidang seni,” katanya. (galuh.id/Ndu)
